Pada bulan Desember 1998, BI menyalurkan BLBI sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank. Namun dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan.
Belakangan diketahui, sekali lagi, kerugian negara akibat korupsi dana BLBI mencapai Rp138 triliun.
Sejumlah mantan Direktur BI kemudian menjadi terpidana kasus korupsi dana BLBI ini, antara lain Paul Sutopo Tjokronegoro, Hendro Budiyanto, dan Heru Supratomo.
Dari pihak swasta lebih banyak jumlahnya, antara lain Samadikun Hartono dan Sjamsul Nursalim.
Century
Menjelang Pemilu 2009, juga terjadi kasus korupsi.
Kali ini yang menjadi bom waktu adalah "bailout" dari pemerintah kepada Bank Century milik Robert Tantular.
Kasus ini bermula ketika Indonesia tengah dilanda krisis keuangan sekitar bulan Oktober 2018.
Sejumlah bank di Tanah Air mengalami kekeringan likuiditas. Aliran modal asing keluar dari Indonesia (capital outfow).
Akibatnya, rupiah terpuruk. Alhasil, salah satu bank, yakni Bank Century meminta pendanaan pada pemerintah agar mampu bertahan di tengah badai krisis.
Setelah "bailout" dikucurkan, ada penyimpangan. Terjadilah kasus korupsi. Kerugian dalam kasus ini mencapai Rp8,012 triliun, terdiri dari pemberian dana fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) Rp689,894 miliar dan penyertaan modal sementara (PMS) dua tahap, yakni Rp6,7 triliun dan Rp1,250 triliun.
Sejumlah pihak menjadi terpidana dalam kasus Century ini, antara lain mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya. Dari pihak swasta ada mantan Direktur Utama Bank Century Robert Tantular.
Hambalang
Jelang Pemilu 2014, terjadi kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dengan anggaran Rp2,5 triliun.