Oleh : Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo, S.E., M.I.P.
Dansatgas TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS
Fajar mulai menyingsing, mentari terbit menerangi perkampungan terpencil di Desa Gumbil. Kampung ini terletak di kawasan hamparan kaki Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Haruyan yang merupakan wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Pagi itu masih cerah, terlihat jelas, penduduk Desa Gumbil yang mayoritas berprofesi sebagai petani, sambil mengangkut hasil kebun menepi di pinggir jalan, sesekali menghela nafas sambil menikmati embun pagi yang masih segar.
Suasana desa yang damai, menjadi alasan penduduk di desa ini betah menjadi petani hingga puluhan tahun.
Kelegaan itu tergambar singkat dari senyum semringah mereka.
Berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121, sedikit demi sedikit kesulitan penduduk di desa ini mulai teratasi.
Fasilitas jalan dengan lebar empat meter ini terlihat kuat dilintasi kendaraan, membelah jalan setapak dengan panjang sekitar 950 meter menghubungkan Desa Gumbil ke Desa Haruyan. Setiap sore, petani desa ini sudah bisa berlalu lalang tanpa khawatir jalan rusak, memanen hasil kebun untuk dijual ke kabupaten tetangga.
Dulu, petani biasanya harus melewati jalan yang rusak, bahkan saat musim hujan harus melintasi jalan setapak yang berlumpur, keadaan ini mempersulit petani, mengubur mimpi warga untuk mewujudkan ketahanan pangan di desa ini.
Dan Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS, melalui program terpadu lintas sektoral, TNI AD hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat.
Pada 24 Juli 2024, Satgas TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS di bawah Komando Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo, sebanyak 150 personel memulai pembangunan di Desa Gumbil.
“TMMD ke-121 kami pusatkan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebagai ujung tombak pertahanan di wilayah teritorial, TNI hadir untuk memberikan solusi atas kesulitan masyarakat,” kata Letkol Bayu Dandim 1003/HSS selaku Dansatgas (Komandan Satgas) TMMD ke-121 TA. 2024 Kodim 1003/HSS.
Sebagai Dansatgas, pria lulusan AKMIL 2004 ini merancang pembangunan sasaran fisik dan non-fisik. Dengan langkah terpatri, mereka mulai membangun sarana air bersih, melibatkan unsur TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat.
Berjarak masing-masing 2 hingga 4 kilometer, sebanyak tiga titik sarana air bersih itu dibangun untuk kebutuhan air bagi masyarakat Desa Gumbil.
Dua titik sumur bor di permukiman dan satu titik penampungan mata air dari pegunungan, fasilitas ini menjadi harapan bagi masyarakat desa kala musim kemarau panjang melanda.
Kemarau 2023 lalu terasa nyata, kekeringan tidak menyisakan setetes air bersih di desa ini, masyarakat harus mengeluarkan rupiah mendatangkan air dari luar desa. Dua titik sumur dibor dengan kedalaman 80 meter ini menjadi jawaban kerisauan masyarakat kala kemarau panjang melanda Desa Gumbil.
“Kemarau pada Juni-November tahun lalu menyulitkan masyarakat, tidak tersisa air bersih. Dengan sarana tiga titik air bersih ini, kami tidak lagi khawatir kekeringan air bersih,” kata Sekretaris Desa Gumbil, Budi Atma Setiawan.
Sebagai wilayah 3T, memang bukan hal mudah bagi prajurit menyelesaikan seluruh sasaran dalam waktu 30 hari di desa ini.
Di tengah tantangan cuaca, berkat keuletan, perlahan prajurit membenahi kesenjangan pembangunan di desa ini.
Terik matahari, tak sedikitpun mengalahkan semangat prajurit membenahi pembangunan di Desa Gumbil yang berjumlah penduduk sekitar 1.665 jiwa.
Di sela istirahat prajurit, Dansatgas TMMD Kodim 1003/HSS meluangkan waktu menyuguhkan santapan makan siang bersama satgas dan warga, sesekali bercanda gurau untuk memupuk semangat juang mengentaskan kesenjangan pembangunan desa.
Cucuran keringat di sela istirahat saat terik matahari siang itu, sebagai tanda kerja keras akan membuahkan hasil untuk menyatukan Desa Gumbil dengan Desa Haruyan sebagai desa ketahanan pangan di dua kabupaten yang berbatasan langsung menuju akses ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penyangga IKN
Kekeringan memang menjadi masalah besar di desa ini, upaya mewujudkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai penyangga pangan IKN menjadi tantangan di tengah ketidakpastian cuaca, kala kemarau melanda akhir tahun, jelas produktivitas pertanian menurun, kegiatan tanam padi terganggu.
Di sela pembangunan sarana dan prasarana desa yang terus digenjot, Satgas TMMD membuka lahan ketahanan pangan yang tidak jauh jaraknya dari pembangunan akses jalan, berjarak sekitar 2 kilometer.
Berkat pengadaan penampungan sarana air dari mata air gunung, pengairan dari puncak menuju lereng tidak lagi menjadi hambatan, upaya ini menjadi kekuatan suplai air pertanian saat musim kemarau melanda.
Bendungan sederhana di puncak dengan panjang dan lebar masing-masing 3 meter, berjarak sekitar 4 kilometer dari permukiman, telah mampu mengairi hingga 10 kilometer lebih ke tiap sudut desa.
Pejabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Selatan, Bapak Endri, A.P. M.AP mengungkapkan program terpadu TNI AD ini jelas dan nyata telah membuka berbagai akses pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia di Desa Gumbil serta membantu percepatan Pembangunan di Wilayah.
“Sebab TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS membangkitkan ketahanan pangan karena menghubungkan dua kabupaten perbatasan yang menyimpan potensi besar untuk menyuplai cadangan pangan bagi IKN,” kata Endri, sembari menjelaskan letak Kabupaten HSS sebagai penghubung Kalimantan Selatan menuju IKN.
Sebagai salah satu pusat pertanian di Hulu Sungai Selatan, dengan luas lahan sawah 350 hektare, TMMD merancang Desa Gumbil sebagai wilayah cadangan pangan, upaya ini semakin terwujud setelah tiga titik sarana air dibangun, tidak hanya menyuplai air bersih bagi warga, tetapi juga menyuplai kebutuhan pertanian.
Hampir tiga pekan berjalan dari target 30 hari, realisasi pembangunan di desa ini telah mencapai 80 persen. Kolaborasi prajurit dengan bantuan dana hibah sekitar Rp1,2 miliar dari pemerintah daerah, menjadi tambahan amunisi mewujudkan mimpi masyarakat Desa Gumbil menjadi desa yang mandiri pangan.
“Saya sangat senang, ada kolaborasi antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat. Semua bersatu mewujudkan pemerataan pembangunan untuk kedaulatan pangan di wilayah, khususnya daerah tertinggal dan terluar seperti Desa Gumbil,” kata Aspers KSAD (Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Darat) Mayjen TNI Arief Gajah Mada, S.E., M.M. selaku Ketua Tim Wasev TMMD ke-121 dalam kunjungannya meninjau TMMD Kodim 1003/HSS di Desa Gumbil, pada tanggal 12 Agustus 2024.
Anak-anak Desa Gumbil Kab Hulu Sungai Selatan, bersama Satgas TMMD ke-121 memeriahkan HUT ke-79 RI (Foto: Pendim HSS)
Menumbuhkan patriotisme
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka !!!
Lirik lagu kebangsaan itu terdengar dengan lantang dari sekumpulan anak-anak Desa Gumbil, sebagai tanda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 NKRI.
Di tengah aktivitas pembangunan TMMD, tawa anak-anak desa terdengar sambil memperebutkan hadiah lomba, perlombaan 17-an menjadi tradisi anak-anak di desa ini untuk mengisi kemerdekaan setiap tahunnya.
Semangat nasionalisme itu masih tergambar jelas dalam tatapan mereka, semangat menimba ilmu semakin tersulut ketika mimpi warga Desa Gumbil tidak lagi sebatas harapan, sasaran utama berupa air bersih dan akses jalan penghubung dua kabupaten perbatasan terbuka lebar, pengerasan dan semenisasi jalan sepanjang 942 meter dengan lebar sekitar 4 meter, menjadi impian warga desa yang selama ini terhambat akibat minimnya anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana.
Bahkan tidak hanya sasaran utama, beberapa sasaran fisik lain juga turut menjadi perhatian prajurit, merenovasi mushola sebagai rumah ibadah, pembuatan box calvert, memperbaiki tiga unit rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga prasejahtera, membangun MCK sebagai fasilitas umum, pos keamanan lingkungan, serta kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui edukasi dan sosialisasi.
Yang tidak kalah penting adalah program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yakni TNI manunggal air bersih dilaksanakan di 3 titik yang juga diperkuat penanaman 1.000 pohon untuk mengatasi banjir di daerah aliran sungai (DAS), ketahanan pangan, dan pengentasan stunting.
Semangat nasionalisme anak-anak desa semakin menyulut, animo melanjutkan pendidikan ke luar desa menjadi kenyataan ketika akses jalan yang selama ini berlumpur menjadi jalan mulus menuju kabupaten tetangga.
Puluhan tahun, pendidikan menengah atas sama sekali tidak ada, mengaharuskan anak desa menapak kaki berjalan jauh ke luar desa, bahkan sekolah menengah pertama yang juga terbatas, menjadi hambatan generasi bangsa di desa ini untuk menggapai cita-cita.
Jalan setapak menjadi jalan yang mulus, dari kekeringan air bersih menjadi melimpah air, kekhawatiran krisis pangan menjadi ketahanan pangan yang kuat, impian inilah yang menjadi harapan Desa Gumbil sebagai desa yang memiliki kekuatan daerah dengan potensi besar memperkuat Kalimantan Selatan sebagai penyangga IKN.
“TMMD ini untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di wilayah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami harap, TMMD ini bermanfaat dan hasilnya dapat dirasakan masyarakat,” kata Panglima Kodam-VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, S.E. saat menutup pelaksanaan TMMD ke-121 TA. 2024 di Wilayah Kodim 1003/HSS, pada 22 Agustus 2024.