Laporan Wartawan Tribun Kaltim, M Wikan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Setelah beberapa minggu lalu, aliran air dari bendungan pengendali (bendali) Wonorejo, Kampung Timur, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, nyaris melongsorkan rumah milik warga di RT 35, yang berdiri di bantaran sungai. Kali ini aliran Sungai Kampung Timur itu kembali merubuhkan bangunan miliki Sasmito, warga RT 36 No 2.
Dinding rumah Sasmito yang berada tepat di pinggir Sungai Kampung Timur, tiba-tiba saja runtuh pada, Minggu (22/2/2015) dini hari. Runtuhnya dinding rumah Sasmito tersebut diawali dengan retakan pada dinding dan selanjutnya dinding rumah runtuh ke aliran sungai.
“Kami itu awalnya mendengar suara kretek-kretek, lalu tiba-tiba suaranya mengalahkan suara bom, dinding rumah saya bagian barat runtuh ke sungai,” kata Sasmito, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/2/2015).
Hingga kejadian tersebut, Sasmito bersama keluarganya harus menumpang di rumah tetangganya bila malam tiba, seperti yang dikatakan istrinya Gumiati. “Kalau malam, kami menumpang di rumah tetanga, kalau siang kami dating kerumah lagi untuk melihat rumah,” uncap Gumaiti.
Dinding rumah Sasmito yang runtuh terlihat dari jalan dengan jelas, bahkan isi rumahnya pun terlihat. Hingga Rabu (25/2/2015) instansi Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Balikpapan yang melakukan pengecekan terhadap runtuhnya bangunan rumah Sasmito, setelah itu tidak ada lagi instansi pemerintah yang melakukan pengecekan.
“Yang dating kesini Cuma, dinas Pekerjaan Umum saja, setelah itu tidak ada lagi. Siringan sungai yang dibangun sekitar tahun 2006 ini merupakan penyebabnya, kami di sini tinggal sebelum ada pembangunan siringan sungai ini,” Ungkap Sasmito.