Laporan Reporter TRIBUN PONTIANAK, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Mata dr Niken Manohara berkaca-kaca. Ia beberapa kali menyeka air matanya ketika meresmikan Taman Bacaan Kemala Cinta Indonesia di Teluk Air Batu Ampar Kubu Raya, Sabtu (28/2). Ia terharu karena program kerja yang disebutnya “proyek amal jariyah Bhayangkari” bisa terealisasi di Batu Ampar.
Batu Ampar adalah kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten Kubu Raya, untuk menuju Kecamatan ini satu-satunya akses adalah melalui transportasi air. Perjalanan selama 2,5 jam ditempuh rombongan dari pelabuhan Rasau Jaya menggunakan kapal patroli berkekuatan 400 PK Ditpolair. Kalau menggunakan kapal klotok istilah untuk kapal motor bermesin mobil ataupun dong peng perjalanan memerlukan waktu lima hingga enam jam.
Taman Bacaan Kemala Cinta Indonesia Bhayangkari di Batu Ampar merupakan episode pertama dari taman bacaan wilayah pedalaman kedepan akan diresmikan taman bacaan serupa di Singkawang dan Pulau Maya Kayong Utara.
Sebelumnya pada taman bacaan fokus daerah perbatasan telah diresmikan pula di Sajingan Besar Sambas, Jagoi Babang Bengkayang, Senaning Sintang, Sekayam Sanggau dan Temajok Sambas.
Kata Niken, program taman baca bukan dikhususkan untuk anak polisi saja ataupun keluarga polisi, tetapi untuk seluruh masyarakat baik tua muda dan anak-anak. Aneka jenis buku mulai dari komik anak-anak, buku pelajaran hingga cara pengolahan pangan tersedia disini.
“Karena saya dan suami (Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto) tidak selamanya di Kalbar, suatu saat kami akan pindah, begitu juga Kapolsek, Kapolres. Pesan kami tolong dijaga jangan dialihfungsikan, Taman Bacaan ini untuk seluruh masyarakat,”kata Niken
Pembangunan taman bacaan yang beranjak dari ide awal ketika Niken melihat ada anak perbatasan tak lancar membaca saat sudah kelas 3 SD ini sumber dananya berasal dari swadaya. Saat itu Kapolda Menjadi Irup atau inspektur upacara di Badau 17 Agustus silam, Niken terenyuh melihat anak-anak minim buku bacaan dan tak lancar membaca,.
”Tidak membebankan kepada Kapolres, ini adalah amal jariyah kita swadaya, patungan. Kalau tidak dimulai sejak dini, kapan lagi,”kata Niken.
Rombongan terdiri dari Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto beserta Ketua Bhayangkari dr Niken dan anggota, turut pula masing-masing Irwasda Kombes Didi, Dirkrimum Kombes Hery Sudwijanto, Dirpolair Kombes I Wayan Pinatih, Kepala SPN AKBP Dhani Kristianto, Kapolres Pontianak AKBP Sigit, Kabid Humas AKBP Nowo Winarti serta staff. Dari Pemerintah Daerah juga hadir Bupati Kubu Raya Rusman Ali , Wakil Bupati Hermanus serta anggota dewan DPRD Kubu Raya.
Terletak diatas bukit kecil tak jauh dari pemukiman membuat suasana Taman Bacaan Kemala Cinta Indonesia ini sangat nyaman. View langsung menghadap laut, serta rindangnya pepohonan membuat orang akan betah membaca disini. Seperti yang diungkapkan Qory, siswi kelas 5 SD ini mengaku senang punya taman bacaan didekat rumahnya.
“Biasanya cuma baca buku di perpustakaan sekolah, tempat lain tidak ada.”kata Qory.
Qory adalah siswi berprestasi di Batu Ampar, ia membuatkan puisi khusus ketika peresmian dilakukan. Menurutnya kemampuan ini ia peroleh dari hobinya membaca.”Sudah pernah dapat pernghargaan dari Presiden SBY, tahun 2012 lalu. Kalau sudah besar mau jadi Profesor,”tuturnya polos.
Sementara Bupati Kubu Raya, Rusman Ali mengaku senang, bahkan tersirat ia masih menantikan program-program dari Polda Kalbar maupun Bhayangkari yang bisa diaplikasikan di Kubu Raya.
“Pak Kapolda sudah nanya-nanya, itu bangunan apa, Bu Niken kan dokter gizi, mudah-mudahan nanti ada kegiatan lagi, periksa gizi periksa kesehatan,”kata Rusman Ali. Bupati ini kemudian menyumbangkan lebih dari 300 judul buku.
Kapolda Kalbar, Brigjen Arief menuturkan dirinya senang dengan antusiasme yang muncul selama pembangunan taman bacaan, berbagai pihak menyumbangkan buku. Kata dia Polda maupun Bhayangkari tak bermaksud mengambul alih tugas instansi lain, namun ini adalah wujud sinergisitas.
“Kita berharap anak-anak disini suatu saat nanti ada yang jadi Kapolsek, Kapolres, Kapolda, Bupati. Giatkanlah anak-anak kita untuk membaca, orangtuanya juga datang kesini membaca,”kata Arief.
Lokasi yang dipiliha sebagai tempat pembangunan taman bacaan itu dengan memanfaatkan kantor atau fasilitas yang tidak dipakai baik milik Polri atau Pemda, kemudian direnovasi dengan dana yang tidak begitu besar.
"Sedangkan buku mendapat sumbangan dari teman-teman saya dalam bentuk buku baik yang masih baru maupun bekas pakai tapi masih bagus. Ini merupakan wujud kolaborasi yang sangat bagus untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di perbatasan dan di pedalaman. Dengan sinergi yang baik maka dapat mencapai misi masing-masing dengan efektif," Kata Arief.(Novi Saputra)