Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - TUBUH Rochani Santosa (43), seorang difabel paraplegia (penurunan motorik tubuh) nampak hanya tersisa tulang dan kulit saja saat rombongan jurnalis mengunjungi rumahnya di Perumahan Habitat, Dusun Karangmojo, RT 3 RW 2, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Ia hanya dapat berbaring saat bersalaman dengan jurnalis lantaran penyakit decubitus yang diderita sejak empat bulan terakhir.
Di sampingnya, duduk sang ayah, Ahmad Paini (86) mendampingi Rochani yang tidak dapat banyak beraktifitas. Di tengah kerentaannya, Paini dengan telaten merawat Rochani seorang diri.
Penyakit decubitus yang muncul di sekitar alat vital Rochani itu telah menggerogoti tubuhnya hingga membuatnya tidak dapat beraktifitas seperti biasanya. Termasuk bekerja membuat mainan puzzle dari kayu. Meskipun hasilnya tidak seberapa, namun dari puzzle itulah ia dapat bertahan hidup.
“Hasilnya tergantung banyaknya pesanan, kalau pas ramai ya bisa sampai Rp 1 juta sebulan. Kalau sepi, penghasilan sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu,” paparnya.
Namun dengan penyakit yang dideritanya kini, pekerjaan tersebut terhenti. Sontak, penghasilan yang didapatnya pun mandek. Kini, Rochani hanya mengandalkan tabungannya yang tidak seberapa.