Laporan reporter video Tribunpekanbaru.com : David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sungguh tragis nasib yang dialami Sugiono (47), warga Kabupaten Indra Giri Hulu, Riau, korban perampokan dan ditembak oleh perampok, pada Rabu (8/7/2015) lalu.
Polisi ketika itu merujuk korban untuk mendapat tindakan media di RSUD Arifin Ahmad, untuk mengeluarkan proyelil peluru yang bersarang di bagian pinggul kananannya itu.
Namun sayang, korban justru tidak mendapat pelayanan yang baik dari rumah sakit.
Korban diduga "ditelantarkan" dan tidak mendapat penanganan medis oleh pihak RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, hingga akhirnya meninggal di rumah sakit tersbut, pada Kamis (9/7/2015) pagi.
Keluarga korban sempat marah dan mengamuk kepada pihak rumah sakit dengan pelayanan rumah sakit.
Tidak satupun ada petugas polisi yang ikut mendampingi keluarga korban itu.
Arwan Citra mengaku, anggota keluarga korban mengaku kecewa dengan pelayanan rumah sakit itu.
Seharusnya pihak rumah sakit bisa segera melakukan tindakan medis dengan mengeluarkan proyektil peluru di tubuh korban.
Jika pada waktu itu korban segera di operasi, menurutnya masih ada kemungkinan nyawa korban bisa diselematkan.
Bahkan, meski korban telah meninggal, tetap tidak ada tindakan dari petugas medis.
Humas RSUD Arifin Ahmad, Masriah berkilah jika pihaknya telah melakukan tindakan medis yang sesuai dengan SOP.
Pihaknya tidak berani mengambil tindakan medis ketika itu dengan alasan belum ada surat visum dari pihak Kepolisian terhadap korban.
Terkirim dari Samsung Mobile.