Laporan Wartawan Tribun jogja, hendra krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Rencana penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta, Rabu (29/7/2015) pagi tertunda usai mendapat tentangan dari para pedagang.
Dari pantauan Tribunjogja.com puluhan anggota Satpol PP Yogyakarta yang dibackup oleh polisi dan TNI sudah sudah siaga di alun-alun sejak sekitar pukul 08.00 WIB.
Namun upaya mereka untuk merelokasi pedagang dihadang puluhan pedagang yang tergabung dalam Peta Altar. Koordinator Peta Altar Totok Haryono mengatakan dirinya dan
rekan-rekannya menolak relokasi terutama karena dua hal yaitu lahan baru yang tidak mencukupi serta tempat baru yang bukan merupakan jalur wisata.
"Yang disiapkan hanya 200 tempat, sementara pedagang kita 400an lebih, ini mau dilarikan kemana," ujarnya.
Apalagi sebelumnya larangan parkir mobil di kawasan Alun-alun Utara juga sudah mengurangi pendapatannya dan rekan-rekannya.
"Harapan bus bisa parkir di Alun-alun supaya pengunjung bisa belanja di alun-alun," harapnya.
Dia juga mengharap kalau penataan dilakukan semua pedagang dapat terakomodasi tidak hanya sebagian saja. Saat ini para pedagang masih bersiaga di dekat lapak mereka.