Laporan Wartawan Tribunnews, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Kali ini Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fak. Kedokteran Universitas Udayana, Jumat (21/8) malam melakukan sosialisasi bahaya meminum arak methanol di daerah yang belum terjadi korban keracunan arak methanol. Tepatnya di Wantilan Pura Desa Tembuku Kaja, Tembuku, Bangli. Seperti sosialisasi sebelumnya, narasumber dari dosen IKM Fak. Kedokteran Unud pun membuka kegiatan sosialisasi dan memberikan materi mengenai bahayanya meminum arak yang mengandung methanol.
Penyampaian materi dari dosen IKM Fak. Kedokteran Unud pun hanya berlangsung sekira 20 menit ditambah dengan sesi tanya jawab. Dimana antusias warga sangat tinggi sekali, ini terlihat dari adanya warga terutama anak mudanya bertanya usai dosen memberikan materi. Dosen pun menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh dua orang anak muda warga desa tembuku kaja tersebut.
"Sosialisasi kali ini diadakan di Desa Tembuku Kaja karena daerah ini masih steril dari warga yang menjadi korban keracunan arak methanol. Sehingga dapat dicegah sedini mungkin sebelum terjadi keracunan arak methanol dimana warga disini memang sering meminum minuman beralkohol. Namun mereka harus diberikan sosialisasi bahayanya jika meminum arak methanol," jelas dosen IKM Fak. Kedokteran Unud, Made Subrata kepada Tribun.
Subrata berharap dengan diadakan sosialisasi di Desa Tembuku Kaja ini dapat menyebar ke banjar-banjar sekitarnya mengenai bahaya meminum arak methanol.
Sementara itu, Ketua Sosialisasi Bahaya Arak Methanol, Putu Ayu Indrayathi mengatakan, diadakan di Desa Tembuku Kaja karena sebelumnya usai tim melakukan pelatihan petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Bangli, mendapatkan saran atau rekomendasi dari Sekretaris Dinas Kesehatan Bangli guna melakukan sosialisasi di Desa Tembuku ini. Ini dikarenakan satu diantara petugas kesehatan menyampaikan jika, di desa tembuku banyak warga yang meminum minuman beralkohol.
"Bahkan saat hari raya sampai membuat titik-titik atau posko minum minuman beralkohol secara bersama-sama," tambahnya.
Kenapa memakai bondres, Indrayathi berharap masyarakat dapat lebih memahami dan mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Karena jika kita hanya menjelaskan saja masyarakat takutnya kurang memahaminya. Sehingga dipilihlah Bondres sebagai media penyampai informasinya.
Sedangkan, I Nengah Suardiana Kepala Dusun Tembuku Kaja sangat mengapresiasi sekali kegiatan seperti ini karena dari apa yang dipaparkan bahaya meminum arak methanol dilakukan secara langsung menyentuh masyarakat. Sehingga warga Desa Tembuku Kaja dapat memahami dan mengetahui bahayanya meminum arak methanol yang tentunya akan menghindari meminumnya.
"Sosialisasi seperti inilah yang masyarakat mau kegiatannya langsung menyentuh masyarakat. Warga pun pastinya akan menghindari meminum arak methanol. Karena sehat itu mahal, jika sakit biaya berobatnya mahal," tambah Suardiana.
Kegiatan sosialisasi pun dilanjutkan dengan penampilan Bondres dari Sekar Batu Karu Tabanan. Dimana Bondres ini membawakan cerita dan pesan bahaya dari meminum arak methanol.
Warga yang hadir di Wantilan Pura Tembuku Kaja pun tidak dapat menahan gelak tawa saat penampilan bondres berlangsung. Gelak tawa warga pun semakin pecah terdengar saat dua tokoh dari Bondres melakukan obrolan yang lucu.
Kegiatan sosialisasi ini dapat terselenggara berkat kerjasama IKM Fak. Kedokteran Universitas Udayana, L.I.A.M Charitable Fund dan Methanol Institute