News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Iko Uwais hingga Jubing Kristanto di Unnes

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ribuan mahasiswa sudah memadati lapangan Sutera depan Rektorat Unnes sejak pukul 18.00.

Antrean panjang terjadi di pintu masuk lokasi talk show Mata Najwa On Stage, Sabtu (29/8/2015) malam.

Tema Mata Najwa malam itu adalah Cinta Untuk Negeri. Bintang tamu yang diundang dalam acara itu adalah Ganjar Pranowo, Titiek Puspa, Anies Baswedan, Iko Uwais, hingga Jubing Kristanto.

Lelah menunggu berjam-jam terbayarkan saat Najwa muncul dari belakang panggung usai pertunjukan 3D Mapping berlatar Lawang Sewu.

Penonton langsung bersorak saat presenter 37 tahun itu menyapa ribuan warga Semarang.

Najwa kemudian mengajak beberapa pemuda maju ke depan untuk berselfie bersama dengan latar ribuan orang yang menonton talkshow tersebut.

Tak lama setelah itu ia mengundang narasumbernya naik ke atas panggung.

Iko, Jubing, dan Tietiek Puspa menampilkan wujud kecintaan mereka kepada negeri dengan prestasinya mengangkat kebudayaan lokal.

"Setiap daerah punya gaya silat sendiri, termasuk Jateng, mumpung ada pak Mentri disini mungkin bisa pencak silat dijadikan kegiatan ekstra wajib," ucap Iko.

Beigitu juga Jubing dang Titiek yang menggeluti dunia lagu daerah dan musik, mereka juga berharap agar mentri Anies membuat kebijakan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.

"Akan ada kebijakan nantinya, sebelum memulai pembelajaran, siswa diwajibkan membaca doa setelah itu menyanyikan lagu patriotik, untuk menutup kegiatan pembelajaran siswa juga harus menyanyikan lagu daerah," ucapnya.

Anies juga berharap kepada seniman-seniman seperti Titiek Puspa untuk terus menciptakan lagu-lagu baru yang membangkitkan semangat nasionalisme.

Di Lain sisi, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menjelaskan sebagai mahasiswa yang terpenting adalah mengikuti organisasi ekstra maupun intra kampus.

Ia berpendapat, melalui kegiatan itu akan memberikan banyak pengalaman terjun ke dalam masyarakat.

"Dahulu saya ikut mapala, dari situ belajar banyak, termasuk bagaimana memimpin sekelompok orang, hingga ikut mengajar dan memberi pelatihan tentang rock climbing, dan olah raga ekstrem lainnya," ujar Ganjar. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini