News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap

Rika Tinggalkan Pekanbaru Demi Kesehatan Zafirah

Editor: Bian Harnansa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Medan / Tarmizi Khusairi

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Korban asap Pekanbaru Rika Lubis menceritakan, ia memilih meninggalkan Kota Pekanbaru, karena anaknya Zafirah Adelia Tanjung sakit-sakitan akibat asap kebakaran hutan di kota tersebut. Zafirah mengalami demam tinggi hingga 38-40 derajat celcius dan menyulitkan gadis 13 bulan ini untuk beraktifitas.

"Bahkan anak saya waktu di Pekanbaru sempat alami kejang-kejang, namun tidak ada batuknya. Zafirah telah dua kali dibawa ke rumah sakit, pertama dirawat empat hari, lalu pulang karena kondisi anak saya membaik dan demam tingginya menurun," ujar Zafirah, di Jalan Eka Suka, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Kamis (1/10/2015)

Kata Rika, setelah itu anaknya beraktifitas seperti biasa dan ia pun mulai mengajak anaknya beraktifitas di luar rumah di Kota Pekanbaru, yang saat itu masih dihiasi asap pembakaran hutan.
Kebetulan saat itu, lanjut Rika, ada perayaan 17 Agustus di lapangan dekat rumahnya, ia bersama anak dan keluarga merayakan kemerdekaan Indonesia di lapangan tersebut.

"Lima hari kemudian, sakit anak saya kambuh lagi dan harus dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru. Menurut dokter anak saya diaknosa cuma demam tinggi, ada virusnya, tetapi tidak spesifik disebutkan dokter. Selama empat hari dirawat, namun kerena tidak menunjukan perkembangan yang baik, pada 3 September 2015 saya pun memilih pulang ke Kota Medan," katanya.

Dia menambahkan, beberapa hari di Kota Medan, perkembangan kesehatan anaknya mengalami progres yang cukup baik, anaknya kembali bisa berjalan dan menunjukan wajah yang ceria, kepada Rika.

Menurut Rika, kesehatan anaknya pulih karena asap di Kota Medan tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan Kota Pekanbaru, tempat ia bertempat tinggal dengan suaminya. Walaupun anaknya masih harus konsumsi obat-obat yang ia dapat dari dokter di Pekanbaru.

"Obat-obat masih diminum Adel, tetapi Syukurlah anak saya kembali pulih setelah di Medan. Kondisi terakhir di Kota Pekanbaru sehari sebelum kami tinggali seperti Kota Medan, agak-agak gelap karena asap. Tapi sepertinya lebih baik Medan la, karena sehari sebelum keluar dari rumah sakit, asap-asap masuk ke kamar Adel dirawat, disinikan tidak seperti itu," tutur wanita yang telah dua tahun tinggal di Pekanbaru.

Selain itu Rika menceritakan, ada beberapa lahan yang sengaja dibakar di Pekanbaru seperti di dekat Mall SKA dan dekat Kampus Universitas Islam Negeri di Pekanbaru."Lahan-lahan di situ memang sering dibakar secara sengaja karena ingin membuka lahan. Apalagi saat musim kemarau banyak hutan yang dibakar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini