News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Jalanan Medan Curhat ke Dubes Australia

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Medan/Nikson Sihombing

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, mengunjungi Rumah Belajar Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP) di Jalan Pimpinan, Medan Perjuangan, Kamis (15/10/2015).

Dalam kunjungan tersebut, Raga Syaputra, seorang anak jalanan yang juga murid Rumah Belajar mengutarakan keinginannya agar bisa sekolah hingga jenjang perguruan tinggi.

"Saya terpaksa menjadi anak jalanan yang berjuang untuk hidup dengan cara mengamen. Tapi saya sendiri pun tidak mau seperti ini. Aku tetap ingin sekolah bahkan bisa kuliah dan bisa meraih cita-citaku," katanya.

Rizky Pratama Silaen (17), seorang pemain musik jalanan yang sering mengamen dari Simpang Marindal juga menyampaikan harapannya.

"Saya berharap pemerintah memandang kami dengan hati yang tulus dan mau membantu kami. Karena selama ini dianggap buruk di kalangan sosial masyarakat. Saya sendiri pun tidak mau jadi begini selamanya. Ini bukan cita-cita saya, karena aku ingin jadi ustadz," ujarnya dengan wajah sendu.

Duta besar Australia Paul Grigson mengatakan, anak-anak jalanan bukanlah aib yang harus dihindarkan.

Karena itu, anak jalanan harus mendapat pendidikan yang lain.

Grigson menambahkan, masalah anak jalanan tidak hanya ada di Indonesia.

Menurutnya, di Australia juga ada anak jalanan.

"Di Australia, anak jalanan disebabkan berbagai hal. Satu di antaranya ialah kerukunan keluarga yang tidak harmonis sehingga membuat anak pergi ke luar rumah karena sudah merasa tidak nyaman lagi," katanya. 

"Namun, poin pentingnya ialah tak ada satu anak gelandangan yang mau jadi anak gelandangan," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini