Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Korban meninggal dunia akibat kabut asap di Riau terus bertambah.
Adalah Rahmadhani Lutfi Aerli (9), siswa kelas tiga Madrasah Ibtidiyah Negeri 1 Pekanbaru, meninggal dunia di rumah sakit swasta di Pekanbaru, Rabu (21/10/2015).
Putra dari pasangan suami istri, Heri Wiliyar dan Lili, ini diduga meninggal akibat kekurang oksigen karena asap.
Suasana duka terlihat di kediaman orang tua Luthi, yang berada di Gang Nikmat, Jalan Pangeran Hidayat, Kota Pekanbaru.
Heri Wiliyar yang temui di rumah duka mengatakan, Sebelum meninggal Luthfi mengalami kejang-kejang dan muntah-muntah, lalu mendapat perawatan oleh tim medis di salah satu rumah sakit di Pekanbaru .
Dari keterangan dokter menyebutkan, jika anaknya meninggal akibat adanya penipisan oksigen di dalam jantung.
Dari hasil rontgen memperlihatkan ada butiran-butiran seperti awan pada bagian jantung anaknya.
Heri mengatakan, selama ini anaknya tidak memiliki riwayat gangguan penyakit pernapasan.
Hanya saja beberapa hari belekangan sebelum anaknya meninggal, korban sempat mengeluhkan sakit batuk dan demam yang dirasakan.
Kualitas udara di Pekanbaru, Riau saat ini masih berada pada level berbahaya.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau merilis ada 78.900 orang warga yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (Ispa). (*)