Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Bulan Bintang (PBB) yang diketuai pengacara kondang, Yusril Ihza Mahendra, menggelar konfrensi pers setahun pemerintahan Jokowi di Markas Besar PBB, Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2015).
Dalam acara tersebut hadir seluruh pejabat tinggi partai itu, di antaranya Ketua Dewan Syura PBB yang merupakan mantan Menteri Kehutanan, M. S. Kaban.
PBB melalui ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, menilai setahun Pemerintahan Jokowi, keadaan ekonomi Indonesia memburuk.
Ia mencontohkan jumlah penduduk misikin yang bertambah menjadi 38 juta jiwa dari 18 juta jiwa, selama Jokowi memimpin.
"Penduduk miskin meningkat dari 18 juta jiwa menjadi 38 juta dalam satu tahun masa pemerintahan Jokowi-JK," katanya.
Ia juga memberikan kritik pada RAPBN tahun 2016 yang dianggapnya tidak realistis.
Dalam RAPBN tersebut, menurutnya kurs mata uang dalam negeri terhadap dolar Amerika Serikat, yang diperkirakan Rp 13.400, sangatlah tidak realistis.
Ia mengacu pada kurs yang berlaku hingga siang tadi yang sudah di skala 13.500.
Perealisasian janji kampanye Jokowi pada saat menjelang pilpres yang lalu juga tidak realistis.
Ia meragukan realisasi janji kampanye tersebut, yang akan membagikan uang tunai sebesar Rp 1 juta kepada tiap satu keluarga miskin, per bulan.
"Apalagi sebelum menjabat Presiden, waktu itu masih kampanye, Pak Jokowi selalu mengatakan bahwa, satu keluarga miskin akan diberi uang Rp 1 juta per bulan, berarti harus menyediakan uang Rp 3,4 triliun satu bulan, dari mana uang untuk memenuhi janji-janjinya," katanya. (*)