Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kondisi semakin menyusutnya kolong PLTD Merawang yang menjadi sumber baku air bersih PDAM Tirta Bangka, dimanfaatkan oleh pelimbang untuk mendapatkan pasir timah.
Melimbang adalah cara manual dengan alat seadanya seperti ember, piring, dan bak kecil untuk mencari pasir timah tanpa menggunakan mesin.
Para pelimbang ini mengambil tanah dari dalam kolong atau dipinggir kolong, kemudian dicuci untuk memisahkan antara pasir, tanah, dan batu dengan pasir timah.
Menurut Fendi, Kamis (5/11/2015), seorang pelimbang dalam sehari mereka mendapatkan sekitar 2 kilogram pasir timah dari pagi hingga siang.
Selanjutnya dikumpulkan untuk kemudian dijual saat sudah banyak.
Harga jual pasir timah yang mereka dapatkan berkisar Rp 80.000 per kilogramnya.
"Lumayan lah bang dapet dua kilo mumpun kolong ngering, kalau airnya penuh kita dak ngelimbang kayak ini," kata Fendi. (*)