Laporan wartawan TRIBUNJATENG/DENI SETIAWAN)
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Achmad Rifki (12) siswa kelas VII MTs Miftahul Khoirot Desa Branjang Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang mendapat perlakuan kasar oleh gurunya, inisial KU.
Rifki dibogem oleh oknum guru tersebut di bagian muka hingga berdarah-darah dan jatuh pingsan. Bahkan siswa itu dipukul bertubi-tubi oleh sang guru. Gara-garanya, waktu itu Rifki nyeletuk atau berinisiatif menjawab pertanyaan sang guru yang ditujukan kepada teman sekelas Rifki saat pelajaran sekitar pukul 08.30. Dirinya kemudian kena marah, dilempar buku mengenai pelipis mata, hidung dipukul hingga berdarah, dan perut ditendang.
“Setelah itu saya tidak tahu. Tahu-tahunya sudah berada di puskesmas. Saat ini, saya masih merasa pusing-pusing dan kerapkali penglihatan terasa kabur (tidak fokus). Guru tersebut memang keras dalam mendidik anak. Sebelumnya ada 4 siswa yang juga pernah dipukul dan dijewer tetapi tidak separah seperti yang saya alami seperti ini,” kata Ahmad Rifki dalam pembaringan dirawat di RSUD Ungaran, Kamis (5/11/2015).
Kejadian pemukulan itu hari Jumat 30 Oktober. Hari Kamis (5/11) siang, Rifki masih terbaring lemas, tangan masih diinfus, belum dapat bergerak bebas, dan luka akibat pukulan oknum guru di sekolah itu pun masih terlihat jelas. Dua bagian tubuh yang mengalami luka parah itu yakni di sekitar pelipis mata bagian kiri dan hidung. Siang itu, dia ditemani sang Ibu, Winarti (33).
Direktur RSUD Ungaran dr Setya Pinardi mengungkapkan, berdasarkan hasil diagnose medis terhadap pasien Achmd Rifki, dia mengalami cidera kepala ringan dan terdapat gangguan di sekitar mata. Gangguan tersebut kerapkali dikarenakan terkena benturan benda keras. Sementara cidera kepala, tidak mengakibatkan atau tidak berpotensi gegar otak. (TRIBUNJATENG/DENI SETIAWAN)