Laporan Wartawan TribunSumsel, Siemen Martin
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebagian bangunan pasar cinde bakal terkena pembangunan stasiun Light Rail Transit (LRT), sehingga pemerintah mengambil langkah pembangunan dengan sistem Built Operation and Transfer (BOT). Direncanakan jangka waktu BOT pasar cinde selama 27,5 tahun yang dipegang oleh perusahaan PT Alderon.
Sedangkan BOT eks lahan rumah sakit Erba di Km5, dimana lokasi sisa disamping rumah sakit akan dijadikan pusat perbelanjaan dan perkantoran yang akan dibangun oleh Lippo Grup dan mendapat jatah waktu BOT 30 tahun.
Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda Kiemas mengatakan setelah pemaparan ini yang telah dilakukan oleh Gubernur Sumsel maka fraksi- fraksi akan menanggapinya, kemudian akan membuat pansus untuk masalah ini.
Lanjutnya, pemaparan yang dilakukan oleh Gubernur Sumsel sebagai suatu kewajiban dari Perda nomor 8 tahun 2011.
Pembangunan pasar cinde ini akan terintegrasi dengan stasiun LRT. Pasar cinde ini akan dibangun dengan konsep modern sehingga akan jauh lebih baik dari saat ini.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan dua bangunan yang akan dibangun dipaparkan rencana BOT ini agar mendapatkan persetujuan dari DPRD Sumsel. Nantinya, DPRD akan membahas ini lebih lanjut.
Ia mengatakan nantinya setelah DPRD Sumsel menyetujui maka akan segera dilakukan proses selanjutnya. Pembangunan dengan sistem BOT tentunya akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi investor maupun pemerintah sendiri.