Menurutnya, ia mendukung segala kegiatan yang dilakukan oleh putri sulungnya itu.
"Saya dukung apa yang dia lakukan, akan tetapi saya berpesan agar jangan lupa kepada orang tua dan utamakan salat," ucapnya di ranjang Bangsal 3 Flamboyan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga.
Menjadi Polwan sebenarnya adalah dunia baru bagi Eka. Dalam benaknya, tak pernah terbersit untuk menjadi polisi. Hobi mengutak-atik komputer dan gambar, ia bercita-cita untuk bekerja di bidang penyiaran. Namun takdir menentukan lain.
Kini setelah pangkat tersemat di pundaknya, Eka bercita-cita membahagiakan kedua orang tuanya.
"Nanti mulai sedikit demi sedikit membantu perekonomian keluarga. Mungkin membangun rumah, karena yang sekarang ditempati adalah kontrakan. Kalau cita-citanya sih meng-hajikan ayah dan ibu," akunya.
Sebelum mengakhiri pembicaraan, Bripda Eka membeberkan rahasia kelolosannya menjadi Polwan. Menurutnya, ia sempat dilatih oleh seorang polisi senior, yang juga rekan dari sang ayah. Briptu Nurmin, ia menyebut namanya.
Saat seleksi, ia mengaku diajarkan bagaimana meningkatkan kemampuan fisik agar dapat lolos.
"Saya diajari oleh dia, bagaimana caranya sit-up yang benar, lari, dan sebagainya untuk dapat lolos menjadi bintara," ujarnya. (*)