Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sehubungan dengan musim berbuah pohon durian di Sulawesi Utara (Sulut) pada awal tahun, penjual dadakan buah durian pun meramaikan Kota Manado Provinsi Sulut.
Seperti yang terpantau di Jalan Pierre Tendean Boulevard Manado, dekat taman dua patung pahlawan, Pierre Tendean dan Wolter Mongisidi, Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado, Minggu (10/1/2016), sangat banyak kendaraan bermuatan ratusan buah durian berjejer parkir di tepi jalan itu.
Sebagian besar mereka datang dari luar Kota Manado.
"Saya dari Tareran, setiap malam pulang lalu siang balik lagi," ujar Chris Semen (64), satu di antara penjual yang tinggal di Desa Pinapalangkow Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan.
Chris menjual berbagai jenis durian, antara lain, durian mentega, durian susu, durian gajah, dan sebagainya yang dijual mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 60.000 per buah.
Kakek ini juga masih memberi kesempatan bagi pembeli untuk nego harga.
Setiap hari mulai November hingga Maret Chris menjual durian yang ia beli dari petani durian dengan harga Rp 17.500 per buah baik kecil atau besar, sejak 1985 berjualan di tempat itu.
Kala itu, ia hanya membawa puluhan durian yang ia masukkan dalam karung dan dinaikkan ke angkutan umum menuju Kota Manado untuk dijual.
Bila musim durian selesai, ia kembali berjualan ikan laut berkeliling di kampungnya.
Hingga saat ini, ia mampu menyewa mobil bak terbuka dan menggaji keponakannya dengan menjual sekitar 300 buah durian di Manado.
"Penghasilan rata-rata Rp 6,5 juta per hari. Tapi tak selamanya habis terjual, hanya di hari-hari tertentu," beber Chris.
Ia juga sangat rugi bila cuaca hujan, sedikit pembeli yang singgah.
Kini, dua anaknya sudah menikah, anak bungsunya Steven Semen berhasil ia sekolahkan hingga jenjang S1 dan menjadi wartawan di sebuah media elektronik peliputan pemerintahan provinsi.
Chris menambahkan, bila duriannya tak habis terjual biasanya ia jual lagi besoknya digabungkan dengan durian baru, atau bila sisanya sedikit maka ia titipkan ke keluarganya di Manado yang memiliki kios untuk dijual.
"Yang pasti masih layak dimakan," tukasnya.