Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Muchtar Wahid
TRIBUNNEWS,COM, PELAIHARI - Eks Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Sungaipinang, di Desa Sungaipinang, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut, Provinsi Kalimantan Selatan, kondisinya menyedihkan.
Itu karena dari 100 kepala keluarga yang ditempatkan oleh Pemerintah Pusat, 50 Kepala Keluarga dari Jawa Timur dan Yogyakarta serta 50 kepala keluarga dari warga setempat. Kini hanya ditempati dua kepala keluarga.
Akibatnya, tak sedikit kondisi rumah yang ditinggalkan itu rusak. Atapnya dan dinding rumah dari bahan papan dan seragam itu rusak berat.
Parahnya, akses jalan menuju UPT juga menyedihkan. Hanya bisa dilintasi roda dua. Mobil jenis truk takbir lewat karena sempatnya jalan.
Jumadi, asal Jawa Timur, mengaku tetap bertahan di lokasi eks UPT Sungaipinang, karena masih ada inventaris harta benda di gudang UPT Sungaipinang.
"Saya memilih bertahan karena ada beberapa barang yang perlu dijaga," katanya, kemarin.
Jumadi menempati satu kantor staf UPT Sungaipinang, karena di rumah hunian yang disediakan Pemerintah Pusat sudah ditinggalkan tetangganya.
"Bagaimana aku tidak pindah. Cuma sendirian saja. Makanya kami pindah dan menjaga perkakas yang ada di kantor ini," ujarnya.