Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Inilah tradisi unik yang disebut Figura untuk menutup tahun di Provinsi Sulawesi Utara yang sering digelar rutin setiap tahun.
Tepatnya di Kelurahan Mahkeret Barat Kecamatan Wenang Kota Manado, Minggu (31/1/2016), sejumlah warga berkeliling di permukiman dengan mengenenakan kostum yang menirukan figur orang lain atau gender lawan jenis.
Namun, di kelurahan ini mereka menggelar kontes Figura Cilik yang pesertanya didominasi anak-anak.
Awalnya mereka berjalan mengitari permukiman di lingkungan satu dan lingkungan dua di kelurahan itu sembari membunyikan beberapa alat musik tradisional.
Beberapa bocah laki-laki mengenakan busana perempuan dan bila dilihat kasat mata maka tak akan bisa menyangka bila bocah itu bukan perempuan.
Setelah mengitari beberapa lorong, mereka pun kembali ke lokasi awal yang menjadi tempat para juri menilai para peserta Figura Cilik.
Untuk kategori laki-laki berbusana perempuan dimenangkan oleh peserta nomor 13, Rijkaard Waterkamp (8), bocah laki-laki yang mengenakan gaun merah, pakai rambut palsu, dan bertopi merah yang saat itu didampingi ayahnya Ronny Waterkamp.
"Yang mana tradisi ini sudah sejak dahulu turun-temurun, makanya anak-anak sampai saat ini mereka melihat kegiatan figura ini timbul dengan sendirinya," beber Ronny.
"Ia (anaknya) memang ingin mengikuti kegiatan ini tanpa ada paksaan dari orangtua," tambah dia yang juga menjabata sebagai Kepala Lingkungan Dua Kelurahan Mahkeret Barat.
Rijkaard mengenakan busana kakak perempuannya yang kebetulan tak muat lagi di badan kakaknya.
Ronny berharap,tradisi Figura tersebut bisa membina anak-anak untuk lebih tahu budaya di Mahkeret Barat khususnya budaya Borgo di Kota Manado.