Laporan Reporter Tribun Lampung, TRI PURNA JAYA
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Suparji (18) tergolek lemah tak berdaya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Advent.
Kaus warna hijau yang ia kenakan terciprat darah. Lengan kirinya lebam.
Suparji dan sepupunya, Angga terhantam Kereta Api Batu Bara Rangkaian Panjang (Babaranjang) saat hendak menonton kuda kepang di Jalan Danau Toba, Kelurahan Surabaya.
Meski sepeda motor mereka terhantam dan terseret hingga sekitar 30 meter dari perlintasan liar kereta api di jalan tersebut, nyawa Suparji dan Angga masih dapat diselamatkan.
Suparji mengalami luka di kepala dan mendapat tujuh jahitan, serta luka lebam di lengan dan punggung. Sedangkan, Angga mengalami luka lebih parah dan kritis. Angga pun harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM). Angga mengalami pendarahan di perut.
Menurut Ayu, warga setempat yang membawa kedua pemuda itu ke rumah sakit, peristiwa itu terjadi ketika warga sedang menonton kuda kepang di seberang perlintasan, tak jauh dari Kedai Bakso Setan, Minggu (31/1/2016) sekitar pukul 16.00 Wib.
Suparji dan Angga menyeberang dari arah Kedai Bakso Setan menggunakan sepeda motor Vega R warna merah.
“Mereka ini sebenarnya sudah hampir sampai di seberang. Kereta itu sudah dekat dan sudah membunyikan klakson. Tapi mereka nyelonong saja. Mungkin nggakdengar karena pakai helm,” katanya saat ditemui di Rumah Sakit Advent.