Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Suasana kantor Konsulat Jenderal India di Jalan Raya Puputan, Denpasar, terlihat berbeda dari biasanya.
Ratusan warga keturunan India yang berada di Bali berdatangan guna menghadiri Pravasi Bharatiya Divas (PBD) yang diadakan oleh Konsulat Jendral India di Bali, Sabtu (6/2/2016) malam.
“Ini perayaan Pravasi Bharatiya Divas di mana intinya orang-orang India yang merantau ke luar negeri yang tetap memberikan kontribusi India dalam pembangunan," ujar Konsul Jendral (Konjen) India di Bali, R.O. Sunil Babu.
"Selain itu juga merayakan festival India yakni Pongal, Makar Sankranti dan Lohri. Dimana untuk Pravasi Bharatiya Divas diperingati setiap tanggal 9 Januari,” katanya.
PDB pertama dirayakan di New Delhi pada tahun 2003 dan pada 9 Januari ditentukan sebagai hari perayaan ini.
Karena, pada tanggal yang sama tahun 1915, Mahatma Gandhi, Pravasi yang paling dihormati, kembali ke India dari Afrika Selatan, memimpin perjuangan kebebasan India dan mengubah hidup bangsa India untuk selamanya.
Perayaan PBD di luar negeri memberikan kesempatan masyarakat India yang bekerja di luar negeri dan masyrakat keturunan India untuk terhubung dengan negara asalnya, dan mempunyai rasa memiliki terhadap tanah air mereka.
Sunil Babu mengungkapkan, di Bali sekalipun masyarakat India memiliki antusias yang sangat tinggi untuk hadir pada acara yang diadakan sekarang (kemarin).
Keempat peringatan yang dimulai pukul 18.00 Wita ini juga dimeriahkan penampilan tari dari para siswa India Culture Centre (ICC), Bali.
Diawali dengan membawakan lagu Ganesh Vandana diikuti dengan tarian Bali. Selain itu mereka juga menampilkan tari Bollywood.
Saat penampilan tari Bollywood tersebut pun tidak dilewatkan untuk mengabadikannya dengan ponselnya masing-masing.
Lenggak-lenggok yang gemulai dari para siswi ICC mengikuti alunan music Bollywood.
Usai penampilan tari Bollywood, Konjen mengajak semua yang hadir keluar ruangan dan berkumpul di teras depan Konsulat Jendral India di Bali.
Tumpukan pop corn dan kayu-kayu kering pun berada di teras. Di mana tumpukan kayu tersebut guna menyalakan api untuk Lohri.
Acara pun diakhiri dengan ramah tamah yakni makan malam bersama-sama dengan menyediakan makanan khas India.
Festival Lohri adalah festival India yang terkenal yang dirayakan negara bagian Punjab, memperingati berakhirnya musim dingin.
Ciri utama Lohri adalah api unggun. Orang – orang melempar biji-bijian, jagung, dan lain-lain ke dalam api serta menyanyi dan menari melingkari api unggun.
Pongal (atau Thai Pongal seperti nama aslinya) merupakan festival panen di India Selatan, negara bagian Tamil Nadu.
Perayaan rasa syukur dimana para petani merayakan acara ini untuk berterima kasih kepada alam, matahari, dan hewan ternak atas bantuan mereka sehingga terwujudnya panen yang berhasil.
Sebenarnya, Pongal berarti pudding yang terbuat dari beras dan dibagikan kepada seluruh keluarga pada hari yang penuh harapan tersebut.
Ini juga sesuai dengan titik balik matahari Indic ketika konon matahari memasuki rumah ke 10 dari zodiak India yaitu Makara atau Capricorn.
Sankranti secara harfiah berarti gerakan. Makara Sankranthi mengacu bahwa matahari memasuki tanda zodiak dari Makara atau Capricorn, yang bertepatan dengan tanggal sekitar 14 Januari setiap tahunnya.
Hari ini dianggap sebagai hari yang penuh harapan bagi umat Hindu. (*)