Laporan Wartawan Tribun Medan / Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Para pengujung Pameran 100 Tahun Koran-koran yang terbit di Medan, Sumatera Utara, terkesima menyaksikan aksi mahasiswa musik Universitas Negeri Medan. Mereka bermusik dengan alat musik yang tak biasa, yakni mesin ketik.
Kreativitas tersebut ternyata hasil dari pemikiran musisi sekaligus pencipta lagu Muklis Hasbullah.
"Saya ingin menghadirkan musik dari alat-alat yang tidak biasa. Karena, menurut saya, menciptakan musik tidak melulu harus dengan gitar atau alat lain (alat musik konvensioal umumnya). Kami berbeda," ucapnya saat ditemui di Perpustakaan Universitas Negeri Medan, Selasa (9/2/2016).
Muklis meyakini musik yang tercipta dengan mesin ketik bukan sekedar musik. Tetapi di dalam musik itu, ada sebuah pemikiran.
"Di zaman dahulu itu, saat mesin ketik ada, orang yang memakai mesin ketik hanya terfokus pada pemikirannya. Bukan seperti saat ini, mengetik di depan komputer yang bisa sambil facebook-an, yang membuat orang tidak fokus," katanya.