Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS. COM, SEMARANG - Pemberitaan mengenai Eko Adi Prasetyo (siswa kelas II SDN Pedurungan Tengah 02), bocah penjual makaroni akhirnya terbaca oleh Pj Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto dan Kepala Dinas Kesehatan, Widoyono.
Begitu tahu kondisi tersebut, Tavip dan Widoyono bergegas kunjungi rumah kontrakan Dewi ibunda Eko di daerah Tlogo Pancing Semarang, Kamis (11/2).
Eko bocah SD itu jualan makaroni keliling kampung untuk bantu pengobatan Dewi ibundanya yang sakit batu ginjal kekurangan biaya. Eko jualan makaroni atas inisitatif sendiri.
Bocah yatim itu tekun jualan makaroni tanpa disuruh oleh ibunya.
Dengan kehadiran Pj Walikota dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Eko dilarang jualan makaroni dan harus fokus bersekolah.
Tavip tegaskan, semua biaya pengobatan batu ginjal (diagnosis sementara) Dewi dijamin gratis oleh Pemkot Semarang.
Raut bahagia Dewi tersirat, kala Tavip, memintanya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Kota Semarang, Jumat (12/2) pagi.
Seluruh biaya pengobatan dijamin gratis oleh Pemkot Semarang. Selama ini, ia tidak menggunakan BPJS ataupun Jamkesmaskot saat memeriksakan diri ke dokter.
"Besok pagi (Jumat) disuruh periksa ke rumah sakit Ketileng. Alhamdulillah gratis. Saya senang sekali mendapat perhatian dari pemerintah. Sampai pak Wali Kota datang ke sini," kata Dewi sembari terisak.
Dewi mengatakan sakit batu ginjal yang dialaminya sudah dirasakan sejak enam bulan terakhir.
Berdasarkan hasil rontgen pada 11 Januari lalu, ada semacam batu di ginjal dan dugaan sementara Dewi mengalami sakit batu ginjal.
Namun menurut dokter perlu pemeriksaan lebih lanjut. "Saya sering sakit enam bulan terakhir ini. Sepertinya sakit batu ginjal," ujarnya. (*)