Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Jalan RTA Milono dan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Jendral Soedirman, didemo massa yang mengatasnamakan, gerakan penyelamat Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, Jumat (12/2/2016).
Sekitar 200 massa melakukan aksi sejak pukul 09.00 wib hingga pukul 11.00 WIB di Kantor KPU Kalteng dan kemudian berlanjut melakukan aksi yang sama di Kantor Gubernur Kalteng, setelah salat Jumat .
Pendemo yang mengenakan ikat kepala merah ini, merasa tidak puas dengan pelaksanaan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU).
Mereka menuntut agar penyelenggara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk menindak para pelaku praktek politik uang yang dilakukan, menjelang pelaksanaan Pilgub Kalteng, Rabu (27/1/2016) yang lalu.
Pendemo, menuntut agar KPU bertanggungjawab, terkait rendahnya partisipasi masyarakat pada pelaksanaan Pilgub Kalteng yang diperkirakan akibat pelaksanaan Pilgub Kalteng yang tertunda pelaksanaanya.
Pantauan di lapangan, aksi unjukrasa tersebut dikawal ketat aparat kepolisian dari Polresta Palangkaraya, yang menurunkan puluhan personil lengkap dengan peralatan, seperti water canon, dan peralatan lainnya.
Sekitar sepuluh orang perwakilan pengunjuk rasa pun akhirnya masuk ke dalam kantor KPU untuk mengungkapkan maksud dan tujuan untuk melaksanakan aksi tersebut.
" Kami ingin kecurangan yang dilakukan dalam Pilgub Kalteng yang lalu, diproses secara hukum, dan KPU harus bertanggungjawa terkait rendahnya partisipasi pemilih." kata Hubang JB Silam
Sementara itu, Ketua KPU Kalteng, H Ahmad Syar'i, mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal agar pelaksanaan Pilgub Kalteng susulan tersebut bisa berjalan dengan baik."Jika ternyata hasilnya pemilih yang menggunakan hak suara mencapai 52 persen, itu sudah diluar dari perkiraan kami." katanya.(*)