Laporan Wartawan Tribun Medan, Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kaki dan tangan Rebeca (51) putus dibacok suaminya sendiri. Rebeca menceritakan kembali kejadian mengerikan 18 tahun silam itu.
"Awalnya kami bertengkar. Lalu, saat saya redah, saya lihat suami saya mengasah parang tetangga. Ada dua jam dia mengasah parang. Saya kira suami saya mengasah parang untuk menebang pohon," katanya, di Jalan KH Ahmad Dahlan, Medan, Selasa (23/2/2016).
Tak disangka, suaminya datang menenteng parang menuju ke arahnya dan menghujamkan parang.
"Bacokan pertama saya tepis dengan tangan kanan. Tangan saya putus. Lalu dia membacok tangan kiri, tapi tidak putus. Saya berusaha lari, dia lantas membacok kaki kanan saya hingga putus," ucapnya.
Suaminya kalap. Anaknya juga jadi sasaran pembacokan. Menurut Rebeca, suaminya berani berbuat tega karena menuntut ilmu hitam. Suaminya juga sering mabuk-mabukan.
"Saat ini sudah saya lupakan kejadiannya 18 tahun lalu itu," katanya.
Ia kini menatap masa depan meski tanpa organ tubuh yang lengkap. Bahkan ia sangat bersyukur karena mendapatkan kaki palsu baru dari Prananda Surya Paloh Foundation.
"Kaki palsu saya yang lama sudah rusak-rusak juga. Jadi sangat bersyukurlah dapat kaki palsu ini," ujarnya.