Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sekitar pukul 09.00 WIB, Azis, orang yang dikenal sebagai penguasa komplek Kalijodo, Jakarta Utara mendatangi sebuah kos-kosan di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Menggunakan pakaian serba putih, Daeng Azis begitu dirinya biasa dipanggil, menemui kerabatnya bernama Syahril di lokasi yang tidak jauh dari Pasar Baru.
Hal tersebut diceritakan oleh penjaga kos-kosan, Wanda yang datang tidak lama dari kedatangan Daeng Azis.
"Saya datang pukul 09.30 WIB dan dia (Azis) sudah datang katanya menemui saudaranya," ujarnya ketika ditemui di lokasi, Jakarta, Jumat (25/2/2016).
Tepat pukul 13.30 WIB, tanpa sepengetahuan dirinya, tiba-tiba beberapa orang polisi masuk dan menangkap Daeng Azis.
Azis yang sedang berbincang dengan tujuh orang lainnya terpaksa digiring ke Mapolres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan.
"Lagi ngobrol santai kok di lobi sini, terus tahu-tahu banyak polisi saja. Ditangkapnya juga tidak ada perlawanan," ungkap Wanda.
Istimewa.
Wanda mengaku tidak mengenal Daeng Azis.
Dia menjelaskan baru pertama kali bertemu dengan penguasa Kalijodo tersebut.
Namun, dirinya sempat takut kala melihat penampilan Daeng Azis.
"Ya beda aja. Pakaiannya necis begitu, pakai kalung sama gelang emas juga. Kan jarang melihat begitu. Biasanya hanya bapak-bapak kantoran saja yang ngekos," tambahnya.
Penyewa yang bernama Syahril tersebut tercatat baru menyewa satu kamar di lantai bawah Sentral Kost pada Kamis (25/2/2016) pagi.
Wanda mengatakan, Syahril baru saja tinggal sehari di kamar kos tersebut dan membayar untuk biaya sewa harian Rp 275.000, dan janji akan melunasi untuk satu bulan.
Sedangkan Daeng Azis baru terlihat hari ini.
Berselang beberapa menit, Azis yang baru masuk kamar Syahril, langsung diamankan polisi dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara.
Diketahui bahwa Azis ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak PLN menemukan indikasi pencurian listrik di Kafe Intan, milik Azis beberapa waktu lalu.
Azis kini juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan perdagangan manusia yang berkaitan dengan prostitusi di Kalijodo.
Kasus tersebut tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Tempat kos yang menjadi tempat penangkapan penguasa Kalijodo, Daeng Aziz, dikenal mewah.
Memiliki empat lantai dan 40 kamar, tempat kos tersebut juga menyediakan berbagai fasilitas.
Mulai dari kamar mandi di dalam, pendingin udara, televisi hingga air panas.
Harga sewa juga termasuk tinggi seharga Rp 2,5 juta per bulan.
"Iya di sini memang kami sediakan fasilitas yang baik. Jadi orang betah,"ujar Wanda. (*)