Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Istana Kadriah Kesultanan Pontianak berada di Kelurahan Kampung Dalam Bugis, Pontianak Timur.
Jika berkunjung ke Kota Pontianak, jangan lewatkan berwisata sejarah ke Istana Kadriah.
Menurut masyarakat Kalbar, bila belum ke Istana Kadriah, maka Anda belum resmi berkunjung ke Pontianak.
Dalam perjalanan menuju istana, Anda akan melewati Jembatan Kapuas 1, yang melintasi aliran Sungai Kapuas, dan merupakan jembatan penghubung utama, antara pusat kota dengan Pontianak Timur maupun Utara.
Tak sulit menemukan arah, usai menuruni Jembatan Kapuas, Anda langsung dapat melihat gerbang kuning bernuansa motif khas Melayu, di pelang tepi jalan sebelah kiri, tertulis Jl Tanjung Raya I.
Anda akan melalui jalanan beraspal, saat bertemu pertigaan pertama berbelok ke kiri.
Tiba di pertigaan berikutnya, jika Anda mengambil arah ke kanan, maka akan menuju Masjid Jami' Abdurrahman.
Untuk menuju istana, ambilah arah kiri.
Sebelum sampai di halaman istana, Anda akan melintasi gerbang yang sangat mencirikan sebuah kerajaan Melayu, karena di samping kiri dan kanannya masih terdapat dua meriam.
Istana Kadriah, dibangun bersamaan dengan Masjid Jami' Abdurrahman pada tahun 1771 M.
Walau sempat mengalami sejumlah pemugaran, nuansa khas Kesultanan Pontianak masih terlihat dalam setiap bagian Istana Kadriah.
Tahta Kesultanan Pontianak, kini dipegang oleh Syarif Abubakar Mahmud Alkadrie.
Hampir seluruh bagian bangunan istana ini berkonstruksi kayu dan besi, sehingga membuatnya dapat bertahan hingga kini.
Nuansa warna kuning cerah mendominasi, tepat di bagian depan istana, pengunjung disambut satu meriam berwarna senada.
Sebelum mencapai serambi istana, pengunjung harus menapaki beberapa anak tangga.
Motif dan dekorasi lantas menyambut pandangan saat tiba di serambi istana.
Pintu utama menyambut, dengan ukuran Melayu dan bintang di bagian atasnya.
Sementara pada bagian dalam, terdapat singgasana Sultan dan Ratu Kesultanan Pontianak.
Di dinding bagian dalam, beberapa foto peninggalan sultan terdahulu, masih dapat disaksikan.
Halaman luas dan hijau terawat, memberikan kesan asrinya halaman istana.
Walaupun hari mulai gelap, istana masih tampak megah dengan penerangan lampu di setiap bagian ruangan. (*)