Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada empat calon ketua umum Partai Golkar yang hadir dalam acara syukuran hasil keputusan Mahkamah Agung terkait kisruh Golkar di kediaman Nurdin Halid, Rabu (2/3/2016) malam.
Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Idrus Marham dan Aziz Syamsuddin bergantian naik ke atas panggung di dalam sebuah ruang pertemuan rumah pribadi Wakil Ketua Umum Golkar Hasil Munas Bali ini.
Calon pertama yang diberi kesempatan adalah Priyo.
Dirinya mengungkapkan kebahagiaanya saat ini partai berlambang pohon beringin tersebut bisa kembali bersatu.
"Tadinya saya risau, tapi seolah-olah kembali kepangkuan ibunda. Katakanlah posisi wakil ketua umum kubu ini, sejujurnya saya nggak bangga dan merintih ada embel-embel kubu ini, itu ngga ada kebanggan sama sekali," kata Priyo di kediaman Nurdin Raffles Hils, Cibubur, Jakarta Timur.
Selanjutnya mantan Ketua DPR Setya Novanto berharap siapapun Ketua Umum Golkar terpilih, bisa kembali mengangkat Golkar pada masa jayanya.
"Calon ketua umum harus bisa membesarkan Partai Golkar, siapapun yang nanti jadi, kalau bukan saya, saya pasti akan mendukung," kata Novanto.
Selanjutnya Idrus Marham yang membuat suasana menjadi penuh tawa.
Sekjen Golkar ini mengocok perut undangan yang mayoritas anggota DPD I Partai Golkar se-Indonesia.
"Saya baru tahu kenapa Nurdin Halid ngga nyalon, karena sudah naik kelas. Jadi yang sudah naik kelas tidak perlu nyalon. Setya Novanto, tadinya bendahara, Aziz Syamsuddin tadinya ketua (Komisi III DPR) Priyo naik kelas di sekolah yang berbeda, kembali lagi di sni turun kelas, bis ikut pertandingan," kata Idrus.
"Kalau saya tinggal kelas, ngga naik kelas, tetap sekjen," tambahnya diikuti tawa seluruh undangan.
Sementara itu Aziz Syamsuddin bersyukur atas terbitnya putusan Mahkamah Agung (MA).
Dirinya juga memuji Aburizal Bakrie yang menurutnya legowo sepakat menggelar Munaslub.
"Pasca putusan MA pun sepakat untuk tetap Munaslub sehingga putusan MA tetap munaslub, cuma kapan bisa tahun depan, bisa tahun 2019, tetap munaslub kapan harus disepakati, khususnya pemilik suara DPD I dan DPD II," kata Aziz.
Dalam acara ini Nurdin sebagai tuan rumah mengaku mengundang seluruh calon Ketum Golkar.
Namun beberapa di antaranya tak hadir, seperti Ade Komarudin, Mahyudin dan Airlangga Hartarto. (*)