Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejarawan, JJ Rizal mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam mencegah korupsi yang dilakukan anak buahnya.
Menurut lelaki kelahiran Jakarta, 44 tahun lalu itu, Gubernur Ahok hanya mencegah dan menindak korupsi uang yang dilakukan anak buahnya. Tetapi tidak korupsi kebudayaan, khususnya Kebudayaan Betawi.
Hal tersebut dinyatakan dalam diskusi publik 'Tantangan Budaya Betawi Hadapi Arus Liberalisme Global' yang digelar di WarunKomando, Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/3/2016).
Berpakaian batik hijau dan topi hitam, sejarawan yang tinggal di Depok, Jawa Barat itu menjelaskan, bahwa di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Gubernur Ahok hanya mengurus korupsi uangnya saja, tetapi kebudayaan berupa bangunan-bangunan berarsitektur asli Betawi yang hampir tak ada di wilayah tersebut, tak diurus.
"Pak Ahok pergi ke Setu Babakan yang diamuk-amuk korupsinya, korupsi duitnya, korupsi kebudayaannya diurus enggak? Dia enggak nanya lho, ini selain korupsi duit, gue tahu ini ada korupsi duit, ini korupsi batinnya, kebudayaan Betawinya ada apa kagak, dia enggak nanya lho." katanya.
"Padahal saya orang Betawi kalau ngeliat perkampungan kebudayaan Betawi Setu Babakan, itu persis kaya nonton sinetron, ini Betawi planet mana, Uranus, Neptunus, atau Pluto?" ujarnya.
"Karena saya sendiri orang Betawi enggak pernah tahu, ow... rupanya dalam desain arsitektur Betawi, itu ada lho pilar-pilar raksasa yang gaib begitu, yang kaya zaman Yunani kuno begitu, kapan Betawi ketemu ini?" tanyanya beretorika.
"Terus ow... Betawi ada Ampli Teater, wah kalau saya Bang Mandra, emang topeng mainnya di Ampli Teater? Perasaan gue di lapangan, di Tambun, misalnya kaya gitu kan," tambahnya.
Menurutnya, Gubernur Ahok harus lebih jeli lagi untuk memelihara Kebudayaan Betawi agar tidak punah.
Pasalnya, sebagai pembuat kebijakan Gubernur Ahok dapat leluasa mengatur pelestarian kebudayaan Betawi, melalui Peraturan Daerah atau regulasi sejenisnya.
Dalam diskusi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu dihadiri oleh, pemain kesenian Topeng Betawi sekaligus aktor, Mandra Naih dan bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat, Mischa Hasnaeni Moein.
Sedangkan Musisi, Ahmad Dhani dan bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Biem Benyamin yang dijadwalkan hadir, tidak hadir hingga acara usai.