News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Parade Ogoh Ogoh di Kuta: Ketika Surga Porak Poranda oleh Bomantaka

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Ribuan wisatawan asing dan lokal, serta warga setempat memadati area Pura Desa Adat Kuta, Bali, Selasa (8/3/2016) malam.

Mereka memenuhi area tersebut guna menyaksikan Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta ke-VI, Caka Warsa 1938 tahun 2016.

Sampai sekira pukul 21.00 Wita, wisatawan dan warga terus berdatangan memadati area tersebut.

Panitia Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta ke-VI ternyata sudah mengantisipasi membeludaknya penonton, yang ingin menyaksikan parade ogoh-ogoh.

Hal ini terlihat dari sebuah layar besar yang dipasang di area dekat panggung utama.

Parade ogoh-ogoh dari 13 Sekaa Teruna se-Desa Adat Kuta.

Pada parade ini pula, fragmen tari ikut ditampilkan oleh masing-masing Sekaa Teruna bersama ogoh-ogohnya.

Ratusan warga pun memanfaatkan layar monitor tersebut untuk menyaksikan penampilan perwakilan dari Sekaa Teruna, yang mengarak ogoh-ogoh dikombinasikan dengan fragmen tari. 

Surga yang menjadi simbol dari ketenangan, kenyamanan dan kekeindahan ternyata porak-poranda dan hampir hancur oleh ulah Bomantaka.

Mendengar adanya laporan tersebut, Sang Krisna yang menjaga surga pun murka kepada Bomantaka.

Begitulah sepenggal puncak cerita ogoh-ogoh Bomantaka yang ditampilkan oleh sekaa truna truni dari Banjar Merta Jati Kuta.

"Ceritanya Krisna mendapatkan laporan adanya pengrusakan surga oleh Bomantaka. Setelah mendengarnya, Krisna langsung marah dan bertarung dengan Bomantaka. Kita bermain lebih dari 30 orang," ujar I Gede Angga Krisna Satria satu diantara peserta. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini