Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku, Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Suara drum mengantarkan jenazah Jusuf Sjarief Badudu menuju pusara Taman Makam Pahlawan Cikutra, Jalan Pahlawan, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.
Satu peleton anggota TNI berbaret cokelat pun mengawal jenazah Pakar Bahasa Indonesia dan Guru Besar Universitas Padjajaran tersebut.
Letupan senjata laras panjang pun menyambut kedatangan jenazah JS Badudu.
Enam personel TNI berbaret coklat menembakan senjata itu di gerbang pintu masuk menuju TMP.
Dengan langkah kecil, peti berisi jenazah Almarhum dipanggul enam prajurit TNI berbaret hijau.
Keluarga pun mengiringi langkah para prajurit TNI di belakang peti yang terbalut bendera merah putih tersebut.
Suasana hening dan khidmat mewarnai prosesi pemakaman pria yang akrab disapa Yus Badudu itu.
Cuaca yang begitu cerah juga turut mendukung kelancaran proses pemakaman pria yang meninggal pada usia 90 tahun tersebut.
Pemakaman Yus Badudu dilakukan secara militer yang dipimpin Mayor CZI Dede Syarifudin, selaku inspektur upacara.
Letupan senjata laras panjang untuk kedua kalinya di pinggir pusara menjadi tanda jenazah Yus Badudu untuk dikebumikan.
Keluarga pun untuk terakhir kalinya melihat tubuh Almarhum yang terbungkus kain kafan hingga akhirnya tanah menutup lubang pusara.
Isak dan tangis pun terjadi meski keluarga telah mengikhlaskan kepergiannya.
Keluarga yang ditinggalkan pun mengakhiri proses pemakaman dengan menaburkan bunga di atas pusara.
Almarhum meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Sabtu (12/3/2016) sekitar pukul 22.10 WIB. Yus Badudu yang berusia 90 tahun itu meninggal karena sakit. Yus Badudu meninggalkan sembilan anak.
Selama kariernya, pria yang juga guru besar Universitas Padjadjaran ini mendapatkan sejumlah penghargaan di bidangnya. Almarhum pun melahirkan karya-karya tulisan dengan berbagai judul. (*)