Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemakaman mantan Kadiv Humas Polri yang menjadi korban insiden di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Mintohardjo, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Abubakar Nataprawira sempat diiringi rintikan gerimis.
Jenazah mendiang Abubakar sampai di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jl. Raya Kalibata, Jakarta Selatan, pada 13.04 WIB, Selasa (15/3/2016), langsung disambut pasukan dari Kepolisian yang mengiringi upacara pemakaman secara militer.
Sekitar 10 menit dalam perjalanan dari gerbang pemakaman menuju liang lahat, rintikan hujan sempat turun hingga pertengahan prosesi.
Rintikan hujan yang berintensitas sangat kecil ini, sama sekali tidak mengganggu prosesi pemakaman.
Upacara pemakaman secara militer ini dipimpin Kadiv Humas Polri saat ini, Irjen Pol Anton Charlian.
Pada pemakaman ini pasukan dari Polri dan gabungan angkatan TNI ikut dalam prosesi pemakaman.
Keluarga yang ditinggalkan mendiang tampak khidmat dan tabah saat prosesi pemakaman berlangsung.
Setelah tembakan salvo dan penyerahan bendera ke keluarga, proses penguburan berlangsung.
Sebelum liang lahat Abubakar kembali ditutup, Kompol Ali Mukaddam mengumandangkan Adzan terlebih dahulu.
Dalam sambutannya di upacara pemakaman, Irjen Pol Anton Charlian menyatakan Kepolisian kehilang sosok yang rajin dan teguh dalam tugas.
"Ujian ini sangat mengejutkan, tetapi Tuhan berkehendak demikian," kata Anton.
Setelah liang lahat tertutup, secara bergantian keluarga korban merapat ke pusara Abubakar untuk mendoakan.
Tri Murni, istri yang ditinggalkan Abubakar sempat menaburkan bunga dan melantunkan doa di pusara suaminya.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjend. Pol. Purn. Taufiqurrahman Ruki dan Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jend. pol. Purn. Bambang Hendarso Danuri, turut hadir dalam pemakaman tersebut.
Menurut Bambang, mantan anak buahnya itu dikenal sebagai pekerja keras dan berdedikasi tinggi.
"Tentunya kita melihat beliau adalah sosok pekerja keras, yang juga berdedikasi tinggi," katanya.
"Bisa dijadikan contoh dan suri tauladan bagi generasi-generasi muda Polri berikutnya," tambahnya.
Senada dengan Bambang, Ruki juga mengakui, bahwa juniornya tersebut dikenal sebagai pekerja keras dan mudah bergaul dengan siapapun.
"Saya kenal beliau ketika masih muda, saya memang seniornya, seorang pekerja keras yang humble, tapi kelihatannya Tuhan menghendaki dia jalan lebih dulu daripada saya," katanya.
Sebagaimana dikethaui, Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira merupakan satu di antara empat korban tewas dalam insiden kebakaran dalam tabung terapi hiperbarik di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Mintohardjo, Jakarta.
Selain Abubakar, insiden ini turut menewaskan anggota DPDR RI yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulityo.
Sedang dua orang korban lain adalah Edi Suwandi dan dr Dimas, merupakan kerabat Abubakar. (*)