Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Almarhum Jacob Nuwa Wea dikenal sangat dekat dengan anak-anaknya.
Semasa hidup, meski sibuk dengan sederet aktivitas sebagai pejabat, Jacob selalu meluangkan waktu untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah.
Itulah kenangan yang diingat Andi Gani Nena Wea, anak ketiga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut, saat ditemui di Rumah Duka RS Atma Jaya, Jalan Pluit Raya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (10/4/2016).
Andi menuturkan ayahnya menderita stroke sejak 10 tahun belakangan. Kemudian menghembuskan napas terakhirnya Sabtu, 9 April 2016 di sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia atau lima hari sebelum perayaan ulangtahunnya ke-72.
Andi mengingat Jacob Nuna Wea memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam membela orang kecil melalui serikat pekerja.
Almarhum, kata Andi, juga berani membela PDI P pada masa Orde Baru. "Tahun 1987, jadi anggota MPR yang di-reshuffle karena menolak wapres. Ada 17 orang yang menentang kebijakan Orde Baru saat itu," terangnya.
Hal lain yang diingatnya, Jacob merupakan sosok humanis yang berani mengambil langkah tegas saat PDI pecah di tahun 1993. Andi menyebut ayahnya berani pasang badang untuk membela Megawati dan kebenaran.
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah kader PDIP terlihat melayat almarhum Jacob Nuwa Wea.
Beberap di antaranya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Mantan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Charles Honoris, Andreas Hugo Pereira, Arteria Dahlan dan Ribka Tjiptaning, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.