Laporan Wartawan Tribun Lampung, Soni Yuntavia
TRIBUNNEWS.COM, TELUK KILUAN - Aksi tarian lumba-lumba di perairan lepas pesisir Kabupaten Tanggamus telah menjadi sajian khas salah satu tujuan wisata andalan Provinsi Lampung, Teluk Kiluan.
Sayangnya, belakangan lumba-lumba Teluk Kiluan agak sulit dijumpai wisatawan.
Mereka seolah jual mahal dan selektif untuk menunjukkan diri.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun, dari lima kali perjalanan untuk menikmati tarian lumba-lumba, sang primadona sedikitnya satu kali pernah melewatkan salam perkenalan pada wisatawan yang hadir.
Hingga kini tidak banyak diketahui apa yang menyebabkan mamalia laut cerdas ini enggan muncul ke permukaan.
Padahal, merujuk kisah warga setempat, sebelumnya tidak pernah ada momen yang membuat pengunjung kecewa saat berkunjung ke Kiluan.
"Bisa dibilang, untuk saat ini kita mengandalkan keberuntungan. Lima kali jalan, bisa sekali ga ketemu. Kadang bentar aja nemu. Kalau apes, dicari pun engga nemu-nemu," ungkap Ali (43), pemilik kapal yang biasa mengantar wisatawan dalam tur lumba-lumba, Senin (11/4) siang.
Ali mengutarakan, jika sedang dalam kondisi apes tersebut, mau tidak mau dirinya atau pemilik perahu lain akan bekerja dua kali lebih keras dari biasanya.
Pria yang memiliki darah pelaut dari sang ayah ini biasanya akan mencari lumba lebih jauh laut lepas.
"Kita tetap usaha dulu, cari lebih ke depan, sambil muter dan nebak mereka muncul di mana," ungkap Ali yang pernah tiga jam di lautan tanpa dapat melihat lumba-lumba.
"Tetap optimis, karena jumlah lumba-lumba di sini kan cukup banyak," klaim pria ini.
Lihat video di atas. (*)