Saya harus memperluas perineum, jaringan otot antara vagina dan anus, dengan melakukan latihan untuk vagina.
Ini sebuah area kecil di bawah vagina, berupa kulit dan jaringan, dan harus disayat lebih lebar agar lorong vagina lebih terbuka. Begitulah istilahnya.
Sesudahnya, saya merasa baik secara fisik. Namun, secara emosional, saya merasa tidak begitu baik.
Ini jadi sebuah beban, bagai sesuatu yang tidak bisa lepas.
Sejumlah mantan pacar saya melecehkan kondisi saya secara emosional. Saya tidak bisa memiliki hubungan yang stabil selama bertahun-tahun karenanya.
Situasi itu terus menghantui dan tak tertahankan. Hal itu bagai mencuri kebahagiaan kita, mentalitas kita, peluang untuk menjalin hubungan yang bagus dan stabil.
Situasi seperti ini membuat diri kita hampa dan kita diliputi dengan kemarahan, rasa bersalah, dan malu.
Selain itu, ada masa-masa sulit sesudahnya. Saya menderita secara emosional, psikologis, dan semua itu benar-benar berat.
Hampir 10 tahun sudah dan saya masih merasa menderita, tetapi saya sudah tidak merasa malu lagi, sudah terlalu lama.
Saya sadar bahwa saya tidak bisa mengubahnya. Semuanya harus diterima apa adanya dan hidup dengan kondisi seperti ini.
Selama beberapa tahun pertama dan kadang-kadang sekarang pun masih, saya merasa tidak berharga. Saya bagai barang yang rusak, tidak layak dicintai.
Saya bagai jiwa yang tersesat selama bertahun-tahun. Hal ini bisa menghancurkan hidup kita. Hal itu menempatkan kita dalam posisi yang benar-benar sulit.
Saya berjuang keras melawan depresi, kecemasan, dan serangan panik.
Ini memberikan saya pelajaran berharga.