Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengaku belum lihat video soal anak-anak Indonesia yang dididik oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun, ia sudah menerima laporan soal video tersebut.
Terkait hal itu, ia ragu jika yang ada di video adalah anak-anak Indonesia. Kata dia pengambilan gambar pelatihan tersebut juga tidak mungkin dilakukan di lokasi konflik di Timur Tengah.
"Tidak bisa memberikan suatu indikasi bahwa itu adalah anak-anak kita," ujarnya kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2016).
Video tersebut, kata dia, bisa dibuat di mana saja. Selain itu, ia juga menduga video tersebut sengaja dibuat untuk memprogandakan sesuatu dan tidak dibuat sesuai fakta.
"Bisa saja dia buat (video itu) untuk menjadi show (red: pertunjukan) saja," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di video tersebut berisi puluhan anak-anak berseragam militer yang dipersenjatai senapan serupa AK 47, tengah menjalani latihan militer.
Di video tersebut juga terdapat gambar seorang laki-laki dewasa, yang memberikan ancaman berbahasa Melayu. Video tersebut ditutup dengan gambar pembakaran paspor, dan di antaranya adalah paspor Indonesia.(*)