Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Puluhan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pekanbaru menggelar unjuk rasa sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Riau, Jumat (20/5/2016).
Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk bertuliskan "18 tahun reformasi, Indonesia darurat moral, Jokowi gagal total".
Koordinator Aksi, Hendro dalam orasinya mengkritisi perihal tingginya kasus kejahatan seksual dan kasus kekerasan terhadap anak yang marak terjadi dalam setahun belakangan ini.
Salah satu contohnya adalah kasus kejahatan seksual terhadap Yuyun, seorang siswi SMP di Kabupaten Rejang Lebong yang diperkosa dan dibunuh oleh dua pemuda.
Selama delapan 18 tahun, kemerosotan moral terjadi dikalangan pemuda di Indonesia. Karenanya, ia mendesak agar Pemerintah Jokowi serius untuk mengatasi permasalahan itu.
KAMMI, kata Hendro, siap membantu dan akan memberikan masukan kepada Pemerintag atas permasalahan itu.
Selain itu, ada tujuh point tuntutan yang disuarakan oleh KAMMI Pekanbaru diantaranya, menolak politik oligarki, kartel kekuasaan, segala bentuk persekongkolan politik yang merusak tatanan demokrasi Indonesia.
Mereka juga menolakan ekonomi kapitalistik yang hanya berfokus pada pertumbuhan tanpa mewujudkan pemerataan dan keadilan ekonomi.
Tuntutan lainnya, KAMMI juga mendesak usut tuntas kejahatan korporasi dan perseorangan yang merugikan kepentingan ekonomi nasional.(*)