Laporan Wartawan Tribun Lampung, Anung Bayuardi
TRIBUNNEWS.COM, KOTABUMI - Bagas Saputra (18) putra pertama pasangan Suhaemi (51) dan Sarimah (45), warga Dusun Manggris, dusun V RT1, Desa Madukoro, Kotabumi Utara, Lampung, terkulai lemah di atas kasur.
Ia seharusnya sudah dapat berjalan dan berbicara seperti anak seusianya. Tapi faktanya tidak demikian. Bagas seperti lumpuh. Ia didiagnosa dokter menderita penyakit polio.
Sarimah, ibunda Bagas menerangkan, saat dilahirkan kondisi anaknya dalam keadaan normal. Berat badan Bagas sekitar 2,8 kilogram.
Namun, kondisi Bagas menurun saat memasuki usia tiga pekan. Badannya panas tinggi. Kemudian diikuti kejang-kejang.
"Saya dan suami langsung bawa ke RSU Ryacudu Kotabumi," kata sarimah, ibunya.
Saat itu juga, dokter mendiagnosa Bagas terkena penyakit polio. Kondisi badannya yang panas disertai kejang-kejang acapkali terjadi. Bahkan hingga usianya 6 tahun. Barulah di usia ke 7 tahun, Bagas tak lagi mengalaminya.
"Setelah diobati oleh dokter spesialis anak alm Dr Yasrizal, abang (Bagas) enggak pernah kena panas lagi," bebernya.
Namun, setelah tak mengalami panas dan kejang-kejang Bagas seperti tak punya tenaga. Jangankan berjalan, bicara saja sulit.
"Dia gak bisa ngomong, cuma teriak Hoh saja, kalau ada maunya," ujarnya.
Makan, minum dan buang air besar atau kecil kerap dilakukannya di atas tempat tidur. Saat ini, Bagas berobat jalan. Pengobatan juga dilakukan sekadarnya.(*)