Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Museum Radya Pustaka Surakarta memiliki koleksi kitab kuno terjemahan Al Quran.
Uniknya, terjemahan Al Quran itu berbahasa Jawa, juga ditulis tangan menggunakan huruf atau aksara Jawa.
Kitab setebal sekitar enam sentimeter itu berisi ratusan lembar kertas yang sudah menguning. Usianya lebih dari satu abad.
Sampulnya juga terlihat mulai rusak sehingga harus sangat hati-hati ketika membukanya.
Seorang petugas penerjemah di Museum Radya Pustaka, Totok Yasmiran membacakan sedikit isi kitab itu.
"Awit Ingkang Asma Alloh Kang Maha Murah tur Kang Maha Asih," kata Totok membaca arti dari awalan surat, Bismillahirrahmanirrahim.
Di halaman depan, tertulis nama penerjemah, penulis, dan penyempurna kitab terjemahan Al Quran.
Ki Rono Suboyo menulis terjemahan Al Quran 30 juz ke dalam tiga jilid buku.
Sedangkan sebagai penerjemah Al Quran saat itu ialah seorang ulama di era Pakubuwono X, raja tersohor Keraton Kasunanan Surakarta.
Lalu kitab tersebut disempurnakan oleh Ngabehi Pustaka yang merupakan abdi dalem mantri Radya Pustaka.
Penulisan terjemahan menggunakan tinta hitam dan merah.
"Tinta merah itu untuk tafsirnya," lanjut Totok.
Proses penulisan kitab terjemahan Alquran itu berlangsung selama 70 tahun, yaitu 1835-1905.(*)