Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dany Permana
TRIBUNNEWS.COM, PALMERAH - Patung pemuda yang berhasil melepaskan diri dari ikatan rantai berdiri kokoh di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, disebut juga Monumen Pembebasan Irian Barat.
Merupakan monumen tanpa penokohan berbentuk patung yang terletak di tengah-tengah Lapangan Banteng.
Monumen ini dibuat pada waktu perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan wilayah Irian Barat mencapai puncaknya pada 1962.
Ide awal berasal dari Soekarno, kemudian "diterjemahkan" oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa.
Ide tersebut tercetus dari pidato Soekarno di Yogyakarta.
Patung ini menggambarkan seorang yang telah berhasil membebaskan belenggu dari penjajahan Belanda.
Patung ini dibuat dari bahan perunggu dan dilaksanakan oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan Edhi Sunarso.
Lama pembuatan patung ini adalah 1 tahun dan diresmikan tanggal 17 Agustus 1963 oleh Soekarno.
Selanjutnya monumen tersebut dirawat oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta. (*)