Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Inilah bayi Rizky Ramadhan, yang sebelumnya bernama Kevin Orlando.
Ia diterlantarkan orangtuanya selama dua bulan 10 hari di Rumah Sakit Santo Antonius (RSSA).
Hingga akhirnya bayi laki-laki ini diserahkan pihak RSSA ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak, Senin (20/6/2016).
Wakil Direktur Pelayanan RSSA dr Petrus Juntu dan dua orang perawat mengantarkan bayi Kevin, didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalbar, Achmad Husainie dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak, Aswin Djafar.
Bayi Kevin merupakan bayi rujukan dari RSI Yarsi pada 10 April 2016.
Saat itu, berat badannya hanya 1,5 kilogram.
Ia kemudian mendapatkan perawatan intensif di RSSA selama 2 bulan 10 hari, hingga kini berat badannya menjadi 3,4 kilogram.
Seorang petugas wanita tampak menggendong Bayi Rizky.
Ia tampak terlelap di dalam balutan kain merah muda yang membungkus tubuhnya.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak, Aswin Djafar mengatakan setelah diterima pihaknya, bayi tersebut kemudian diberi nama Rizky Ramadhan.
"Ini masih nama sementara, nama yang benar nantinya akan diberikan oleh orangtua asuh. Tentunya setelah kami terima, selanjutnya kami serahkan pengasuhannya ke LKIA (Lembaga Kesejahteraan Ibu dan Anak). Mereka nanti yang mengurusnya, tapi secara teknis untuk ini itunya masih Dinas Sosial yang menanggungnya," ungkapnya.
Berdasarkan data-data yang diterima pihaknya dari pihak RSSA, nantinya Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak akan berupaya menelusuri keberadaan orangtua bayi tersebut.
"Supaya tidak bermasalah dikemudian hari. Jika nantinya ada orangtua yang mau mengadopsi bayi ini, ada aturan-aturannya. Tapi secara teknis, yang jelas kami urus dulu ini, kami titipkan ke LKIA, artinya anak ini tidak diterlantarkan," jelasnya.
Menurut Aswin, Bayi Rizky diserahkan pihak RSSA oleh karena selama ini tak ditemukan orangtua maupun pihak keluarga dari bayi tersebut.
Aswin menerangkan, diterlantarkannya bayi Rizky ini, merupakan kasus pertama penelantaran anak di Pontianak pada tahun 2016.
Aswin berharap, bayi Rizky menjadi korban terakhir dan tidak ada lagi korban anak lainnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Pelaksana Harian LKIA, Kusmanto.
Ia mengatakan kasus ini merupakan kasus pertama diterlantarkannya anak pada tahun 2016.
Menurut Kusmanto, pihaknya akan merawat dan memberikan pengasuhan kepada bayi Rizky Ramadhan, sesuai dengan amanah yang diberikan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak kepada pihaknya.
"Ini merupakan amanah yang dititipkan, untuk dipelihara sementara oleh LKIA. Selama di LKIA mudah-mudahan orangtuanya bisa datang. Tentunya kami ingin ibunya, orangtuanya bayi ini segera datang," ujar Kusmanto.
Menurutnya, kedua orangtua kandung bayi Rizky sangat ditunggu pihaknya. '
Karena bagaimanapun, menurut Kusmanto seorang anak membutuhkan kehadiran orangtua.
"Kami berharap anak ini dapat segera dipertemukan dengan orangtuanya. Seharusnya kalau orangtua sudah tidak mampu, serahkan saja ke Dinas Sosial, jangan diterlantarkan seperti ini," jelasnya.
Kusmanto menambahkan, jika memang ada warga yang ingin menjadi orangtua asuh bayi Rizky, ia menegaskan untuk segera mengajukan permohonan ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak.
"Silakan ke Dinas Sosial, kami hanya pengasuh, jadi bukan yang menentukan bayi ini boleh diasuh atau tidak," sambung Kusmanto. (*)