Laporan Wartawan Tirbunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor senior Roy Marten kembali berurusan dengan barang haram, narkoba jenis sabu.
Bapak kandung dari aktor Gading Marten itu tak hanya menjadi pecandu, tetapi juga sekaligus menjadi bandar kecil.
Adegan tersebut dikisahkan dalam film "Tiga Pilihan Hidup" yang diproduseri Pati Bareskrim Polri, Brigjen Pol Siswandi.
Dalam film tersebut dikisahkan, ia sempat mengalami kecelakaan saat sedang nyabu sambil mengemudi mobil dengan temannya, Geri.
Ia selamat dalam kecelakaan tersebut, namun Geri meninggal dunia.
Film tersebut mengisahkan bahwa ia ditangkap petugas kepolisian yang menyamar, usai bertransaksi dengan istri temannya yang meninggal itu.
Menurut Roy Marten, film ini memberikan pesan moral kepada masyarakat, bahwa menjadi pecandu dan bandar narkoba akan mengalami tiga pilihan hidup, yaitu rehabilitasi, penjara, atau mati.
Hal tersebut dinyatakannya dalam acara pemutaran perdana di Epicentrum XXI, Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepat pada peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), Minggu (26/6/2016).
Mantan pecandu narkoba itu menjelaskan, bahwa narkoba jangan dilawan, tetapi cukup dihindari.
"Jangan lawan narkoba, hindari aja cukup. Saya di sini (film "Tiga Pilihan Hidup") sebagai pecandu, kalau nggak salah bandar juga dikit," ungkap Roy, seraya tertawa.
"Jadi pesan moral dari cerita ini ada tiga masuk penjara, mati, atau rehabilitasi," jelasnya.
Roy menambahkan, dirinya tak merasa kesulitan untuk memerankan peran sebagai pecandu dan bandar narkoba kecil, karena dirinya merupakan mantan pecandu yang pernah berurusan dengan para aparat hukum sebanyak dua kali, karena kasus narkoba.
"Oow saya bekas pecandu, ya nggaklah," jawabnya, ketika dikonfirmasi mengenai adanya kendala memainkan peran dalam film tersebut.
Dalam acara pemutaran perdana film tersebut, turut hadir para aktor dan aktris lain seperti Cinta Penelope, Mpok Ati, Marshanda, Julia Perez, dan Ade Yunita.
Selain itu, juga hadir Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin.
Sebagaiamana diketahui pemutaran perdana film tersebut juga merupakan rangkaian acara perayaan HANI 2016.
Produser film ini, Brigjen Pol Siswandi berharap, agar masyarakat dapat menangkap pesan moral anti narkoba. (*)