Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Jenazah Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot helikopter Bell TNI AD yang jatuh di Sleman, tiba di kediaman orangtuanya, di Jalan Perhubungan, Laudendang, Deliserdang Sumut, Sabtu (16/7/2016) siang.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 13.40 WIB.
Sebelumnya, Titus meninggal dunia di Rumah Sakit Hardjolukito, Yogyakarta, Jumat (15/72016), pada pukul 13.15.
Setelah Helikopter jatuh di Sleman, Kapten Titus dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Hardjolukito Yogyakarta.
Mendiang menderita luka parah di bagian kepala dan mengalami patah tulang punggung.
Kapten Titus meninggalkan seorang isteri bernama Putri Yosefa dan Ben Sinaga, anak laki-laki yang masih balita.
Begitu jenazah tiba, masyarakat Laudendang terlihat memadati sekitar iring-iringan mobil jenazah.
Sejumlah anggota keluarga tak kuasa menahan kesedihan, mereka menangis bahkan sambil meronta-ronta.
Serly Boru Situmorang, ibunda Kapten CPN Titus tidak henti-hentinya meneteskan air mata.
"Anakku Titus. Mamak pengin ikut nak. Kita jumpa Tuhan. Amang-amang (bapak-bapak)," ujarnya sembari menangis di rumah duka.
Serly mengatakan, selama Titus dirawat intensif di rumah sakit, keluarga telah memberikan dukungan agar Titus kembali sehat.
"Tulang (paman) Erwin sudah datang, terus menelepon dia kasih dukungan. Adoh, adoh ya Tuhan. Tulangmu (paman) sudah capek kau bikin, enggak sanggup mamakmu angkat teleponnya. Tengah malam tulangmu minta doa sama Tuhan," katanya.
Menurutnya Titus merupakan anak yang pintar dan baik. Karena itu, seluruh keluarga merasa kehilangan. (*)