Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Pelaksanaan Operasi Ramadaniya telah berakhir sejak 15 Juli 2016.
Selama operasi berlangsung, sejak 30 Juni 2016, jajaran Polresta Bandar Lampung telah mengungkap beberapa kasus kejahatan.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengatakan, yang menjadi prioritas pengungkapan adalah kasus pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
“Kami mengungkap 63 kasus dari tiga kasus yang menjadi prioritas tersebut,” ujar Hari, Minggu (24/7/2016).
Rinciannya enam kasus curat, 28 kasus curas dan 29 kasus curanmor. Jumlah tersangka yang ditangkap ada 26 orang.
Tersangka paling banyak diringkus, kata Hari, adalah yang terlibat kasus curas.
Jumlahnya mencapai 12 orang tersangka. Untuk kasus curat ada 10 tersangka dan empat orang tersangka kasus curanmor.
Hari Nugroho mengutarakan, jajarannya juga mengungkap kasus peredaran narkoba selama pelaksanaan Operasi Ramadaniya yang berlangsung sejak 30 Juni hingga 15 Juli lalu.
Hari mengutarakan, petugas mengungkap enam kasus narkoba di Operasi Ramadaniya.
“Jumlah tersangkanya ada 10 orang yang ditangkap dengan barang bukti sabu sebanyak 2,1 gram,” ujarnya.
Menurut Hari, pengungkapan kasus narkoba semakin diintensifkan karena menjadi program prioritas Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Ia mengutarakan, jajarannya berupaya mengungkap jaringan-jaringan besar yang beroperasi di wilayah Bandar Lampung.
Selama pelaksanaan Operasi Ramadaniya 2016, jumlah kecelakaan lalu lintas di Bandar Lampung mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Tahun ini, jumlah kecelakaan lalu lintas hanya ada tiga kasus.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengutarakan, pada Operasi Ketupat tahun lalu, jumlah kecelakaan mencapai empat kasus. “Ada penurunan 25 persen,” kata dia.
Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan.
Hari mengutarakan, tahun ini jumlah korban meninggal dunia ada tiga orang. Sementara di tahun lalu, korban meninggal dunia ada empat orang.
“Untuk korban luka berat tidak ada. Korban luka ringan ada satu orang,” tutur alumnus Akademi Kepolisian tahun 1993.
Kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas di Operasi Ramadaniya tahun ini, hanya Rp 1 juta. (*)