Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Alunan musik gamelan dipadukan musik perkusi serta lantunan lagu bergema di Jalan Bhayangkara, Solo tepatnya di depan Stadion Sriwedari, Minggu (24/7/2016).
Sejumlah orang berkostum unik satu per satu keluar dari panggung bertuliskan Solo Batik Carnival (SBC) di jalan tersebut.
Para peserta SBC ini langsung berlenggak-lenggok mengikuti irama musik. Di samping kiri dan kanan jalan ribuan orang menyemut saksikan pertunjukan tahunan itu.
Pada SBC yang diikuti 250 peserta dan 50 penari mengambil tema Mustika Jawa Dwipa yang berarti Pusaka dari Pulau Jawa.
Acara tahunan pada edisi kesembilan ini, para peserta terbagi ke dalam sejumlah defile atau arakan barisan.
Usai dibuka oleh puluhan penari dan serangkaian sambutan, defile pertama yang tampil yakni barisan peserta anak-anak.
Usai barisan anak-anak tampil dan berjoged di depan panggung tamu undangan, kemudian mereka berjalan ke arah Jalan Slamet Riyadi hingga nantinya finish di Benteng Vastenburg yang jaraknya sekitar lima kilometer.
DAGU Ditendang Hingga Patah, Ibu Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Putranya, Bayar Rp 10 Juta
Kunci Jawaban Post Test Modul 2 PMM, Adanya Rutinitas Harian di Satuan Pendidikan Memudahkan Peserta
Usai barisan anak-anak tampil, kemudian defile bernuansa Mustika Jawa Dwipa tampil. Defile lampu robyong tampil usai barisan anak-anak, disusul defile candi, defile keris, dan terakhir defile gamelan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan ajang seperti ini perlu terus dipertahankan dan dikembangkan, karena selain mempromosikan Solo serta batiknya, juga mengasah kreatifitas anak muda di Solo.
"Sebelum acara saya ngobrol sama para alumni SBC. Katanya sekarang banyak yang jadi desainer handal dan bahkan ada yang karyanya sampai luar negeri sehingga acara ini harus terus dikembangkan," tandasnya.(*)