News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

DRONE JOURNALISM

Berpetualang Sehari Bareng Chevrolet Trax LTZ Turbo

Penulis: Fajar Anjungroso
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TRIBUNNEWS.COM, Fajar Anjungroso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dari tampangnya, orang mudah melabeli Chevrolet Trax LTZ Turbo crossover SUV.

Label itu datang karena mobil ini memenuhi ciri khas crossover SUV, berbasis hatchback yang ditinggikan plus desain bodi yang eye catching.

Sekilas lihat desainnya, terasa mirip Suzuki SX4. Utamanya di bagian bokong. Moncongnya sendiri khas Chevrolet dengan dual port grill terpisah.

Biar afdol gagahnya, Trax dibekali roof spoiler dan pelek 18 inci model lima palang. Oh ya, kualitas catnya apik. Terlihat tebal dengan finishing yang bagus.

Secara umum, desainnya terbilang cukup simpel alias enggak neko-neko. Jauh dari kesan sporty seperti punya ‘tetangga’ sebelah atau progresif revolusioner seperti Nissan Juke. Soal ini, jelas semua orang punya selera yang beda-beda.

Interornya sendiri terbilang nyaman. Enggak ada keluhan bila harus berlama-lama di kabin Trax.

Ada sunroof yang bantu kabin terlihat lebih lapang. Sayang, jok belakangnya paten. Sandarannya tak bisa diubah.

Setirnya terlihat berkelas dengan lapisan material yang enak dan nyaman dipegang. Lingkar kemudinya kadang mengingatkan dengan mobil-mobil Eropa.

Fitur
Bicara desain atau pun interior, pasti sangat subjektif. Semua orang boleh silang pendapat. Beda kalau bicara fitur. Di sinilah yang bikin semua orang satu pendapat. Trax sudah pasti unggul dari rivalnya.

Fitur keselamatan? Komplet. Airbags 6 yang tersebar di depan dan samping. Bermanuver lebih pede berkat electronic stability control.

Libas kontur jalan naik turun, ada Hill Descent Control. Cruice control pun tersedia.
Infotainment-nya mengadopsi Chevy Mylink yang dukung sistem operasi iOS dari Apple.

Head Unit-nya sudah modern dengan touchscreen meski suaranya biasa-biasa saja.
Yang bikin beda adalah kehadiran colokan listrik 230 volt.

Selama perjalanan bisa ngecas laptop, bikin kopi, sampai menyetrika baju. Semua itu memungkinkan kok!

Hidup terasa produktif dan enggak harap-harap cemas listrik jauh dari jangkauan.
Bahkan ketika rumah kena giliran pemadaman listrik, Trax bisa disulap menjadi pembangkit listrik cadangan.

Impresi Berkendara
Spec sheet enggak bohong. Power Trax sudah terasa sejak putaran bawah. Jarum RPM tak perlu angka tinggi untuk akselerasi.

Semua itu berkat mesin 1.4 liter turbo yang di atas kertas tenaganya 140 hp dengan torsi 200 Nm yang gampang didapat di putaran rendah.

Transmisi matiknya responsif. Hanya sedikit mengganjal bila masuk ke mode manual.
Perpindahan giginya menggunakan tombol kecil di samping shifter. Butuh penyesuaian dulu saat menggunakannya.

Handling-nya asyik dan akurat. Sangat minim body roll. Hanya bantingannya rada keras karena kaki-kaki disetel lebih rigid.

Lalu hati-hati bila melewati jalan curam. Berpotensi kena gasruk karena bemper depannya sangat rendah.

Ini yang menjadikan ground clearance Trax 157 mm jadi sia-sia. Meski setinggi itu, rada riskan ajak Trax bertualang ke jalanan off road.

Kesimpulan
Trax bisa jadi opsi yang mau tampil beda dan tak pasaran. Dari segi fitur maupun kekuatan mesin, Trax lebih baik dari mobil-mobil lain yang menghuni segmen SUV ini.

Beban pajak kendaraannya pun hanya Rp 4,3 juta. Enggak terlalu memberatkan lah.
Kadang kala lebih value for money bila dibandingkan dengan Honda H-RV 1.8 yang lebih mahal sekian puluh juta dari Trax.

Tinggal bagaimana meyakinkan pasar di sini untuk menyukai Trax. Konsumen di sini memandang mobil bukan sekadar alat mobilitas atau gengsi, tapi berharap nilainya enggak jatuh saat dijual lagi.

Itu pekerjaan rumah General Motors Indonesia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini