Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Pada suatu malam, sekelompok orang tergabung dalam Paguyuban Semar Wicaksana, melakukan aksi mistis di pesisir Pantai Tanjung Pendam, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Mereka mayoritas warga Simpang Empat, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Tujuan mereka berada di kawasan UPTD Tanjung Pendam ini, untuk mengambil sebuah benda gaib.
Benda gaib tersebut berbentuk batu merah (mustika mereh). Konon ditarik (diambil) dari mahkota penjaga Pulau Belitung bernama Putri Anjani.
"Ini bukan apa-apa, seizin Allah kami hanya ingin mengalahkan kekuatan-kekuatan yang ingin menghancurkan dan mempropaganda masyarakat Belitung," ucap Waryusdi (35), pimpinan paguyuban tersebut kepada Posbelitung.com, Selasa (2/8/2016).
Penarikan batu mustika dilakukan 21 orang. Prosesnya diperkirakan memakan waktu sekitar 20 menit.
"Selama ini Putri Anjani sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Padahal masyarakat Belitung sekarang alangkah sulit dalam segi penghidupan. Makanya, siapa yang bisa mengambil batu itu, Putri Anjani akan menuruti," ucapnya.
Penarikan terhadap benda pusaka ini, sempat menarik perhatian masyarakat. Mereka tercengang melihat batu merah itu tiba-tiba muncul ke permukaan pasir.
"Mudah-mudah dengan ini, seizin Allah bisa membuat perubahan terhadap perekonomian masyarakat, dan Putri Anjani bisa kembali menjaga Belitung," tandasnya.(*)