Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas imigrasi Filipina masih melakukan interogasi terhadap 177 anggota jemaah calon haji asal Indonesia, yang mencoba berangkat ke tanah suci menggunakan kuota haji Filipina.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai para calon haji ini hanyalah korban dari pihak yang ingin mengambil untung.
Sementara itu, pilihan untuk melakukan ibadah haji melalui Filipina, bukan tanpa alasan.
Pasalnya di sejumlah daerah, warga yang ingin melakukan ibadah haji ke tanah suci harus menunggu hingga puluhan tahun.
Di Kendari, misalnya deret antrean panjang calon haji terus bertambah. Kementerian Agama Kota Kendari mencatat ada 7.657 nama yang masuk daftar tunggu.
Jika kuota haji masih berkisar 300 orang per tahun, maka diprediksi sejumlah warga harus menunggu selama 22 tahun untuk dapat berangkat ke tanah suci.