TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Insiden teror bom di sebuah gereja di Medan, Sumatera Utara akhir pekan kemarin, cukup mengejutkan. Pasalnya pelaku teror masih sangat muda.
Namun, pemerintah menyatakan pelaku teror bom ini tak tercatat di dalam jaringan teroris mana pun.
Kepanikan awalnya terjadi pada Minggu (28/8/2016) pagi.
Jemaat yang berangkat untuk beribadah mendapat ancaman teror di dalam gereja.
Pelaku yang membawa bom di tas ransel menyamar menjadi jemaat untuk masuk ke dalam gereja.
Seorang saksi sempat melihat pelaku membuka tas yang berisi rangkaian pipa dan baterai.
Saat Pastor Albert pandingan hendak memberikan khotbah, pelaku tiba-tiba berdiri sambil menghunus pisau.
Dari dalam tas terdengar suara seperti petasan dan menimbulkan percikan api.
Jemaat yang melihat kejadian ini segera mencegat ulah pelaku dan memberikan pertolongan kepada korban. (*)
>